Ahok: Metro Mini Mau Bunuh Orang Hobinya

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Facebook Ahok

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai prihal bersikerasnya Metro Mini yang tidak mau bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Metro Mini pun ditegaskannya, bakalan bangkrut, jika tetep ngotot ingin bersaing dengan pemprov. 

"Kamu (Metro Mini) pasti bangkrut kalau bersaing dengan Pemda, kita mau kasih gratis (penumpang) kok nanti ke depannya," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu 19 Desember 2015.
Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, selain akan mengratiskan angkutan umum berbasis bus untuk masyarakat yang hanya memiliki gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP), Pemprov DKI juga akan mengoperasikannya selama 24 jam non stop, Investasi ribuan bus baru juga akan dilakukan. 
Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

"Dulu saya menahan tidak beli bus yang banyak, karena percaya mereka (Metro Mini) akan membeli bus, tapi kalau sekarang enggak. Saya beli bus sendiri, saya bajak sopir-sopir terbaik Anda (Metro Mini)

Ahok pun menuturkan, kebijakan tersebut merupakan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Sehingga, semua pihak sama-sama diuntungkan. 

"Mau kerja ayo, kalo enggak ya sudah, bersaing saja, kalau tidak Anda bangkrut. Kalau kamu enggak mau bersaing," ungkapnya.



Hobi bunuh orang

Lebih lanjut, Ahok mengaku heran, mengapa hingga sampai saat ini Metro Mini tidak mau bergabung. Padahal, pemprov sangat jelas memberikan fasilitas yang terbaik kepada pihak-pihak terkait.  

"Saya enggak ngerti maunya apa, mau bunuh orang hobinya," ungkapnya. 

Salah satu insentif yang diberikan adalah, bayaran yang ditetapkan kepada supir bukan berdasarkan penumpang, tetapi per kilo meter. Tetapi, hal tersebut tampaknya belum cukup bagi para sopir dan pemilik Metro Mini. 

"Kami bayar per KM, bukan per orang. Enggak ada penumpang lebih bagus, pokoknya keliling saja, gaji ada, minyak dibayarin, service kami urusin, enak kan," tuturnya.

Terlepas dari segala hal tersebut, sesungguhnya dia tidak keberatan Metro Mini terus beroperasi. Namun, apabila semakin meresahkan masyarakat, upaya Kepolisian yang terus melakukan penertiban sangat diapresiasi. 

"KIR (Kelayakan kendaraan) ngaco, buku KIR sudah ketangkep Aspal (asli tapi palsu), beli sama orang dalam, atau pakai joki, atau tuker menuker sopir. Ini udah dibawa ke polisi semua, bukan saya yang ngomong loh, kami terima kasih kepada Polda Metro nangkepin," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya