Menguak Alasan Ibu Nekat Gugat Ahok Rp100 Miliar

Yusri Isnaeni
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Ibu Penggugat Ahok Rp100 Miliar, Nasibnya Kini
- Penyidik Kepolisian Metro Jaya direncanakan akan memeriksa Yusri Isnaeni, ibu yang penggugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok atas tuduhan pencemaran nama baik yang dilaporkan pada Desember 2015.

Hadapi Ibu Penggugat Rp100 Miliar, Ahok Santai

Pemeriksaan akan berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa 5 Januari 2016, setelah kemarin gagal dilakukan, karena penyidik tengah mendapatkan tugas pengamanan tahun baru.
Ibu Penggugat Rp100 Miliar Kian Yakin Seret Ahok ke Penjara


Dalam perbincangan dengan VIVA.co.id , Yusri mengatakan, ia akan tetap melanjutkan proses hukum atas pencemaran nama baik yang dilakukan Ahok.


"Kita ikuti saja proses hukum, kita berharap keadilan itu ada," kata Yusri, Senin 4 Januari 2016.


Yusri melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya karena dituduh dan disebut sebagai maling alias pencuri, saat keduanya bertemu di Gedung DPRD DKI pada Kamis 10 Desember 2015.


Yusri tak terima disebut maling, hanya karena bertanya kepada Ahok terkait

sulitnya mencairkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).


"Saya dibilang maling sebanyak tiga kali, sambil ditunjuk jarinya ke wajah saya dengan muka merah," kata Yusri.


Selanjutnya... Alasan gugat Rp100 miliar...




Alasan gugat Rp100 miliar


Selama ini, mungkin banyak masyarakat yang bertanya, apa alasan Yusri menilai gugatan sebanyak Rp100 miliar sebagai jumlah yang layak digugatkannya kepada Ahok?


Ibu dua anak yang sudah tak bersuami itu mengakui, angka itu terucap bukan karena ada motivasi melakukan pemerasan, atau ingin mendapatkan uang banyak.


Tetapi, menurut Yusri, jumlah itu tak ada artinya dengan harga dirinya, yang telah diinjak-injak Ahok, ketika ia dituduh dan disebut sebagai maling dan KJP.


"Menurut saya, nilai itu tidak ada artinya dibandingkan harga diri. Karena harga diri tidak bisa dinilai dengan rupiah," katanya.


Yusri mengatakan, Rp100 miliar yang digugatkannya itu masih sangat rendah dan belum ada arti apa-apa, dibandingkan perlakukan seorang pemimpin seperti Ahok kepadanya.


"Jumlah itu masih sangat rendah dari tuduhan maling," ujarnya.


Namun, di balik besarnya gugatan yang dilayangkan aktivitas anti nakotika itu, Yusri lebih berharap Ahok mau meminta maaf kepadanya dan kepada masyarakat.


"Saya harap Ahok mau memulihkan kembali nama baik saya di media dan masyarakat," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya