Dipukul Oknum Marinir, Ginjal Bocah Ini Juga Bermasalah

Ilustrasi kekerasan seksual.
Sumber :
  • VIVAnews/Joseph Angkasa

VIVA.co.id - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh bersama dengan beberapa perwakilan pihak sekolah SDN 01 Pagi Ciganjur, menjenguk T (12 tahun) seorang bocah yang jadi korban penganiayaan beberapa oknum anggota Marinir Cilandak, di Rumah Sakit (RS) Prikasih.

Niam menjelaskan, dia sudah melihat kondisi T yang dianggapnya sangat memprihatinkan. "Pertama kondisi anak sudah baik, akan tetapi sangat memprihatinkan," katanya di RS.Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu 13 Januari 2016.

Baca juga:

Menurut Niam, secara teknis, T sudah dimungkinkan untuk rawat jalan. Namun demikian, T masih memerlukan pemulihan selama melakukan rawat jalan tersebut.

"Butuh recovery, butuh pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi sangat memprihatinkan, karena ada kelainan di ginjal dan livernya. Hasil CT scan, ditemukan ada gegar otak ringan," kata.

Baca juga:

Dalam kesempatan itu, pihak sekolah tempat T menuntut ilmu enggan berkomentar. Hanya Asrorun saja yang bicara dalam kesempatan pagi ini.

Sebelumnya diketahui, T (12 tahun) bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Marinir Cilandak.

Dari kronologi kejadian yang didapat oleh KPAI, kejadian bermula saat korban tertangkap tangan oleh marinir karena diduga mencuri burung. Saat itu, korban juga menunjuk satu diduga pelaku lainnya berinisial M (14 Tahun).

Mendengar keterangan tersebut, sejumlah marinir itu kemudian juga melakukan pemukulan terhadap M.

Baca juga:

Dipukuli Marinir, Bocah SD Juga Menderita Trauma Liver
Ilustrasi/Anak korban ledakan bom

LBH Jakarta Minta Marinir Pengeroyok Anak Bertanggung Jawab

M ditanyakan soal pencurian burung sambil dipukuli dengan selang.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2016