Begini Kondisi Terakhir Polisi Korban Bom Thamrin

Korban bom Sarinah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Sumber :
  • VIVA/Herdi
VIVA.co.id
Penembak Teroris Bom Sarinah Sekarang 'Nyalon' Bupati
- Aiptu Budiono, salah seorang korban bom di Pos Polisi Lalu Lintas persimpangan jalan MH Thamrin, dekat Sarinah, Jakarta, kondisinya kini mulai membaik. Budiono merupakan korban yang mengalami luka parah dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Aman Abdurrahman Segera Bebas, Pemerintah Bingung

Namun kini, kondisi anggota Polres Metro Jakarta Pusat itu kian membaik, dan mengaku senang tatkala salah satu atasannya di Kepolisian datang menjenguknya.
Dua Terduga Teroris di Malang Sudah Merencanakan Teror


Ya, polisi yang menjenguknya adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Untung Sangaji. Polisi yang satu ini namanya kian melejit setelah aksi beraninya yang tanpa mengenakan rompi anti peluru merangsek masuk area berbahaya dan menembak pelaku teroris yang berlindung di sebelah mobil terparkir.


"Hari ini saya kunjungi yang saya tolong (Budiono) dari pos itu.
Alhamdulillah
dia sudah membaik. Dia sudah melihat saya senang. Saya juga senang," kata AKBP Untung usai menjenguk Budiono, Minggu 17 Januari 2016.


Meski kondisinya sudah membaik, kata Untung, saat ini korban masih berada di ruang ICU lantai 2 RSPAD Gatot Soebroto. Menurut dia, korban belum diperbolehkan dipindahkan ke ruang lain.


Pasalnya, saat ini Budiono harus menjalani sejumlah perawatan intensif pasca operasi.


"Saat ini dialog dia hanya menjawab dengan kedip mata. Ya atau tidak, haus, nyaman atau tidak kedip mata dua kali. Saya tanya, senang saya datang? Dia kedip mata dua kali," ungkap Untung.


"Saat ini memang kondisinya sudah bagus, matanya sudah berbinar sedikit. Saat ini proses penyembuhan, karena masih banyak selang di mulut. Saya belum boleh memotret, saya juga sudah rindu mereka. Dia sempat pingsan lama. Makanan tidak lewat mulut, tapi selang," tambah Untung.


Untung mengaku mendapatkan ucapan terima kasih dari pihak keluarga korban.


"Tapi saya bilang ini kewajiban, kalau bukan beliau mungkin bisa saja saya (jadi korban) atas itu. Saya melakukan itu dengan adanya situasi seperti itu. Enggak ada pilihan lain," paparnya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya