Sumber :
- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kawasan Kalijodo Minggu sore 21 Februari 2016 sudah mulai sepi, beberapa kafe yang biasanya telah ramai di sore hari kini telah di tinggal pemiliknya. Terlihat ratusan anggota kepolisian bersiaga di kawasan yang terkenal dengan praktek prostitusinya tersebut.
Baca Juga :
Penggusuran Kalijodo Ternyata Ide Jenderal Tito
"Dari tadi pagi di sini ada 600 personel gabungan," kata salah seorang anggota polisi berpangkat Ipda bernama Salomo H. Tobing. Ratusan polisi tersebut bersiaga di seluruh pelosok kawasan Kalijodo.
Baca Juga :
Mantan Kapolda Metro Jaya: Ahok Galak tapi Unik
Sementara itu dari pantauan VIVA.co.id di lokasi Minggu sore, terdapat satu kafe berlantai tiga dan cukup besar dijaga sangat ketat.
Menurut Salomo, Kafe tersebut adalah Kafe Intan yang ternyata milik Daeng Aziz, orang yang ditokohkan dan disegani di Kalijodo. Bahkan aparat gabungan sampai menerjunkan 100 personel untuk di lokasi ini saja. "Untuk di sini saja, ada 100 personel yang jagain," ujar Salomo.
Nurlela (52) seorang pedagang warung di sebelah kafe milik Daeng Aziz mengatakan sang pemilik kafe, yang bernama asli Abdul Aziz dikenal memiliki banyak anak buah yang menakutkan.
Namun saat ini anak buah Daeng Aziz tidak terlihat, bahkan sang pemilik kafe yang sebelumnya sempat melapor ke Komnas HAM terkait penggusuran Kalijodo kini seakan menghilang ditelan bumi.
"Terakhir kali lihat Daeng Aziz Selasa kemarin, habis itu nggak ngeliat lagi," ujarnya. Nurlela adalah warga Kalijodo yang berasal dari Makassar, daerah yang sama dengan Daeng Aziz.
Walaupun satu tempat daerah asal namun dia mengaku jarang berinteraksi secara langsung dengan pria yang dia kenal sebagai pengusaha tersebut. "Jarang banget ngobrol sama dia, orangnya galak," kata Nurlela.
Sampai saat ini, kafe milik Daeng Aziz masih di tutup dengan garis polisi, satu mobil minibus dari jatanras Polda Metro masih terparkir persis di depan kafe milik tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
