- Syaefullah - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, membuktikan dirinya bukanlah seorang penakut seperti yang dituduhkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dengan gagahnya, Haji Lulung memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sebagai saksi terkait kasus pengadaan printer dan scanner di 25 SMA/ SMKN Dinas Pendidikan Menengah DKI Jakarta.
"Saya dipanggil sebagai saksi buat keterangan si tersangka namanya Gabriel F. Marung. Sebagai apa dia di kasus ini. Yang pasti sih saya enggak tahu," ucap dia kata Lulung di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Februari 2016.
Menurutnya, sebagai warga negara yang baik tentunya memenuhi panggilan kepolisian tersebut, meskipun dalam surat panggilannya ada kesalahan alamat.
"Pak Ahok kan bilangnya Pak Haji Lulung takut datang, tidak. Saya tetap datang meskipun alamat surat panggilan dari polisi beda, gua tetap datang," katanya.
Tentunya, kata Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahwa kedatangan ke kantor Bareskrim Polri juga dengan membawa barang bukti terkait proyek pengadaan seperti printer, scanner, alat cadangan listrik Uninteruptible Power Supply (UPS), dan kasus Sumber Waras.
Berkas yang akan diserahkan oleh Lulung terkait hasil evaluasi anggaran perubahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam hal ini dari Direktorat Jenderal Keuangan Daerah.
Soal Cagub DKI, PPP Baru Putuskan Usai Lebaran
Haji Lulung masih masuk pertimbangan PPP.
