Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Musisi yang juga bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ahmad Dhani, mendorong pemerintah menutup aplikasi online layanan transportasi Grab dan Uber.
Baca Juga :
Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota
Ahmad Dhani menilai, pemerintah selama ini terbiasa melakukan pencitraan. Saat pemerintah seharusnya meniadakan layanan yang bertentangan dengan undang-undang, aparat tak berani.
Baca Juga :
4 November, Dewi Rezer Pilih Masak Kue di Rumah
"Pemerintah tentu berpikir bahwa memblokir (menutup) aplikasi itu kebijakan yang tidak populer," ujar Ahmad Dhani saat ditemui wartawan dalam sebuah acara di kantor Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2016.
Baca Juga :
Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
Pemerintah, kata Dhani, sejak awal sebenarnya sudah menyadari bahwa transportasi berbasis layanan aplikasi online itu bertentangan dengan hukum, tetapi tak berani menindaknya karena bakal diprotes publik. Pemerintah merasa harus menindak tegas setelah terjadi polemik dan bahkan unjuk rasa yang anarkistis.
"Kalau Grab dan Uber bertentangan secara hukum, ya, jelas, harus diblokir (ditutup). Tegakkan kebenaran," ujar Dhani.
(mus)
Halaman Selanjutnya
"Kalau Grab dan Uber bertentangan secara hukum, ya, jelas, harus diblokir (ditutup). Tegakkan kebenaran," ujar Dhani.
