Mantan Wagub Ungkap Hubungan Sunny, Ahok, dan Podomoro

Mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Sumber :
  • Taufik Rahadian

VIVA.co.id – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyebut Sunny Tanuwidjaja sebagai orang dekat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengembang salah satunya pihak Agung Podomoro Land (APL).

Mantan Bos Agung Podomoro Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin

Prijanto mengaku pernah bertemu dengan Sunny menanyakan urusan kewajiban APL kepada Pemprov yang dianggap tidak dipenuhi.

"Saya simpulkan ada hubungan yang erat antara Pak Ahok, Pak Sunny, dan Podomoro," ujar Prijanto sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 9 April 2016.

KPK Dalami Peran Stafsus Ahok dalam Kasus Suap Reklamasi

Saat itu, kata Prijanto, dirinya bertemu dengan Sunny untuk mempertanyakan kewajiban APL yang harus memberikan tanah seluas 26 hektare terkait Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, menurut Prijanto, APL hanya menyerahkan 12 hektare.

"Anehnya ketika saya bilang Sunny, ‘Sun baca ini.’ Mengapa saya lewat Sunny? Karena saya tahu Sunny adalah staf pribadi Pak Ahok. Kalau saya ke kantor Beliau pasti ada di situ. Kalau saya ke Pak Ahok itu mesti dominan Pak Ahok, makanya saya panggil Sunny saja biar baca dokumen ini. Benar setelah tahu itu bodong, Sunny enggak ngomong bodong. Gitu loh," katanya.

Ahok Tuding Prijanto Berusaha Manfaatkan Jokowi

Dia pun heran dengan keberadaan Sunny yang selalu ada di Balai Kota. Padahal Sunny bukanlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) Pemprov DKI. "Padahal setahu saya dia bukan PNS, tanya pegawai sana, pasti Sunny selalu ada di mana pun Ahok," katanya. Setelah itu Prijanto menemui Ahok yang kala itu masih menjabat wagub

Nama Sunny masuk dalam daftar orang yang dicegah KPK terkait kasus suap Mohamad Sanusi. Selain Sunny, ada Sugiyanto Kusuma alias Aguan dan Richard Halim Kusuma yang juga dicegah.

Terkait kasus suap raperda reklamasi, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka yaitu M Sanusi selaku Ketua Komisi D DPRD DKI dan Presdir PT Agung Podomoro Land (PT APL) Ariesman Widjaja serta Trinanda Prihantoro selaku Personal Asistant di PT APL.

Sanusi ditangkap KPK Kamis 31 Maret 2016 malam dengan sangkaan menerima suap sebesar Rp2 miliar yang diberikan dalam dua tahap dari PT APL. Barang bukti yang diamankan KPK saat operasi tangkap tangan sebesar Rp1,14 miliar.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membantah jika Sunny Tanuwidjaja disebut sebagai staf khususnya. Ahok mengatakan bahwa hubungan Sunny dan dirinya hanya pertemanan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membantah jika Sunny Tanuwidjaja disebut sebagai staf khususnya. Ahok mengatakan bahwa hubungan Sunny dan dirinya hanya pertemanan.
 
Menurut Ahok, dia telah mengenal Sunny sejak 2009 atau sewaktu dirinya masih menjadi anggota DPR. Sunny mengikutinya untuk menyelesaikan penelitian program doktoralnya. Ahok dijadikan subjek penelitian dalam menghadapi pilkada.
 
"Dia mau bikin tesis, lama-lama dia kayak temen aja kan. Dia datang, kami enggak bayar dia gaji kok. Gue sih bilang dia lebih cenderung kayak teman," kata dia. Baca: 
 
Ahok membantah jika Sunny adalah konsultan politiknya. Figur itu, kata dia, tidak memengaruhi kebijakan Pemda DKI Jakarta sedikit pun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya