Ahok: Capek, Sudah Puluhan Tahun Jakarta Banjir

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terlihat memarahi satu persatu bawahannya dalam rapat koordinasi penanganan pasca banjir dan antisipasi pencegahan banjir di ruang SmartCity lantai 3 Gedung B, Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat siang ini, Jumat, 22 April 2016.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Mulai dari Wali kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede dan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terlihat disemprot dalam rapat tersebut.

Dalam rapat itu, pria yang akrab disapa Ahok itu menyoroti banjir yang terjadi di Pademangan, Jakarta Utara dan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis, 21 April 2016 kemarin.

40 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Masih Terendam Banjir

"Jadi maaf saja nih, aku banyak suudzon sama orang, karena aku dikerjain terus ini soal air (banjir). Capek, ini sudah puluhan tahun Jakarta banjir," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 22 April 2016.

Ahok menilai, penyebab banjir di Pademangan dan Gunung Sahari bukan karena air laut yang pasang seperti yang dikatakan Wali kota Jakarta Utrara, tapi, dikarenakan air kiriman tidak dialirkan ke Waduk Pluit atau Pasar Ikan.

Petugas Gabungan Pasang Bronjong di Tanggul Jebol Kali Hek Kramat Jati

Sebab, kata Ahok, tanggul jauh lebih tinggi ketimbang muka air. Tinggi tanggul 2,8 meter sedangkan ketinggian air pasang 1,6 sampai 1,7 meter saja.

Padahal, menurutnya, kapasitas Waduk Pluit jauh lebih besar dan lengkap dengan pompa barunya.

"Dia harusnya kan agak buang ke arah tangki. Kalau dia buang ke tangki langsung masuk ke Pasar ikan dan Waduk Pluit. Jadi ngapain air semua diarahkan ke Gunung Sahari? Ke Marina Ancol? Yang membebani Pademangan. Sedangkan kapasitas pompa baru, waduknya sudah dikeruk lagi dua juta kubik, Kok enggak dikasih air," ujarnya kesal.

Ahok pun juga menepis alasan Wali Kota Jakarta Utara lainnya, yang mengatakan kalau pompa tidak berfungsi juga salah satu alasan penyebab banjir di Pademangan kemarin.

"Wali Kota bilang air masuk, aku pikir air enggak mungkin masuk karena pengalaman kami di DKI, air pasang tertinggi itu 2,6 meter tahun lalu.”

Baca juga:

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya