Polemik Kaus TBC, Krishna Murti: Pakai Saja, Kami Senang

Logo Turn Back Crime.
Sumber :
  • Interpol

VIVA.co.id – Pemakaian baju "Turn Back Crime" (TBC) secara luas di masyarakat menimbulkan polemik. Pasalnya, ada sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab memakai kaus itu untuk melakukan tindak kejahatan.

Buntut Kasus Penggelapan Motor, Via Vallen Makin Bongkar Tabiat Buruk Sang Adik

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengemukakan, permasalahan tersebut bukan pada bajunya. 

"Masyarakat diimbau tidak khawatir, pakai saja. Kami senang, polisi senang, warga senang," kata Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 26 Mei 2016.

Waspada Modus Pencuri Sepeda Motor yang Pura-Pura Kecelakaan

Menurutnya, pemakaian baju TBC oleh masyarakat merupakan tanda mereka mencintai Polri. "Kausnya menarik. Kami senang karena sekarang masyarakat cinta polisi. Jadi enggak ada yang salah dengan kausnya," ujarnya.

Krishna menjelaskan, TBC adalah kampanye internasional yang dilakukan Interpol. Kampanye itu untuk menggalang kebersamaan dalam menanggulangi kejahatan transnasional terorganisasi.

Ketangkep 5 Kali, Ini Alasan Rio Reifan Berulang Kali Pakai Narkoba Lagi

"Saya membawa (TBC) ini ke Indonesia, menyebarkan, masyarakat mulai bersama-sama. Ada yang menyalahgunakan harus dilakukan penegakan hukum dan masyarakat tidak usah khawatir," kata Krishna.

Menurutnya, baju TBC bukan seragam Kepolisian. Namun, pada saat bertugas baju TBC sering digunakan. "Polisi pakainya pas lagi kerja, lagi olah TKP (tempat kejadian perkara), pada saat rekonstruksi dan pada kegiatan tertentu. Polisi tidak memakai saat jalan-jalan ke mal."

Via Vallen

Bicara Kasus yang Menyeret Sang Adik, Via Vallen: Berani Berbuat Harus Berani Bertanggung Jawab

Rumah Via Vallen di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu sempat digeruduk warga lantaran masalah penggelapan motor yang diduga dilakukan oleh sang adik.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024