Lulung Sayangkan Sikap Ahok Usir Wartawan

Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana menyesalkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sempat mengusir seorang wartawan.

Aliran Dana Rp30 M ke Teman Ahok Bukan Pelanggaran Pilkada

Lulung yang berasal dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, sejatinya wartawan adalah rekan. Sebagai pejabat publik, Ahok, sapaan akrab Basuki, menurutnya harus menjaga sikap bersahabat dengan para pemburu berita.

"Wartawan itu teman kita (pejabat publik). Sahabat kita buat bertukar informasi," ujar Lulung saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis, 16 Juni 2016.

VIDEO: Duit Reklamasi Buat Kampanye?

Lagipula, menurut Lulung, wartawan media online yang diusir sekadar mencari konfirmasi. Begitulah tugas wartawan, mencari konfirmasi atas hal yang terjadi.

Diberitakan sebelumnya, Kamis pagi wartawan yang diusir Ahok, turut serta melakukan konfirmasi atas adanya informasi gelontoran dana Rp30 miliar dari kontribusi tambahan pengembang reklamasi ke Teman Ahok.

Ahok: Jika Relawan Terima Rp30 Miliar, Pasti Mukanya Berubah

"Seharusnya, sikapnya tidak usah seperti itu. Media itu kan perlu informasi," ujar Lulung.

Lulung memandang meledaknya emosi Ahok hingga mengusir wartawan justru menimbulkan pertanyaan. Ahok menurutnya memang tengah dililit banyak masalah. Seharusnya, Ahok tidak perlu terlalu emosi jika ia memang memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

"Kok pejabat publik enggak bisa menahan emosi?" ujar Lulung.

Sebelumnya diberitakan, Ahok yang telah menyudahi sesi wawancaranya dengan wartawan tadi pagi, tiba-tiba kembali ke ruangan pendopo setelah sebelumnya ia sempat masuk ke ruang kerjanya.

Ahok menunjuk-nunjuk dan meminta seorang wartawan untuk tidak lagi turut serta melakukan wawancara terhadapnya. Penyebabnya, wartawan itu telah melontarkan pertanyaan yang dianggap Ahok menantang dirinya.

"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu. Bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi (ruangan pendopo Balai Kota). Enggak boleh wawancara," ujar Ahok, Kamis pagi.

Wartawan yang disuri Ahok itu mengaku bermaksud bertanya kepada orang nomor satu DKI Jakarta itu apakah dia mengetahui ada pejabat lain di Indonesia yang memiliki visi pemberantasan korupsi yang sama dengannya.

Namun, pemilihan kata yang salah telah membuat Ahok naik pitam."Jadi enggak ada pejabat sehebat Bapak?" ujar wartawan yang nama dan medianya tidak ingin dituliskan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya