Sejuta KTP Berpengaruh Psikologis Bagi Ahok

Posko Teman Ahok di Pluit Village, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id – Ketua DPP Hanura, Dadang Rusdiana, mengapresiasi kerja Teman Ahok yang berhasil mengumpulkan satu juta kartu tanda penduduk (KTP), sebagai dukungan bagi incumbent Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau sering disapa Ahok. 

Teman Ahok Beri Ultimatum ke Basuki Tjahaja Purnama

Satu juta KTP ini akan semakin memuluskan Ahok sebagai calon perorangan pada Pilkada 2017 mendatang.

"Dampak psikologisnya bagi para pemilih akan sangat besar. Tentunya Hanura semakin optimismis bahwa elektabilitas Ahok akan semakin meningkat dengan tercapainya angka satu juta,” kata Dadang, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.

140 Relawan Teman Ahok Hitung Ulang Satu Juta KTP Warga

Anggota Komisi X DPR RI ini tidak mempermasalahkan langkah Ahok yang meski telah mendapat dukungan satu juta KTP, namun tetap melakukan komunikasi politik. 

Hingga saat ini, Ahok terus melakukan komunikasi dengan Partai Hanura, Partai Nasdem, PDIP, dan Partai Golkar. 

Cara Teman Ahok Pastikan Keaslian KTP Dukungan

Meski komunikasi politik terus dilakukan, Ahok belum memutuskan memilih Teman Ahok atau diusung partai politik dalam pilkada 2017 mendatang.

"Kalau berubah haluan ke jalur partai pasti ada dinamika baru," ucapnya.

Dadang menyerahkan semua keputusan kepada Ahok. "Kalau mau maju dari parpol, ya silakan. Walau sebenarnya lebih baik bila tetap maju dari jalur perorangan,” katanya.

Sebelumnya, Ahok meminta tiga parpol yang telah menyatakan dukungan kepadanya, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar, untuk memberi keyakinan kepada komunitas relawan pendukungnya, Teman Ahok, bahwa lewat jalur partai politik, ketiga partai itu bisa mengusungnya sebagai calon Gubernur di Pilkada DKI 2017.

"Selama partai bisa yakinkan Teman Ahok bahwa (partai politik) pasti calonkan saya, saya bisa ikut parpol," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI.

Ahok mengatakan, Teman Ahok juga pada dasarnya tidak akan mempermasalahkan jika ia pada akhirnya memilih menggunakan jalur parpol. 

Teman Ahok pada awalnya terbentuknya, sekadar khawatir Ahok tak bisa kembali mencalonkan diri di Pilkada karena kerap berseteru dengan rekan legislatifnya yang merupakan kader partai politik di DPRD DKI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya