Ahok Geram, Tuding Suporter yang Bentrok Bikin Rusak Persija

Suporter Persija Jakarta mengejar petugas kepolisian ketika terlibat kericuhan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, geram dengan ulah para suporter Persija Jakarta yang berbuat rusuh dalam laga Indonesia Soccer Championship (ISC). Insiden terjadi antara Persija dengan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jumat malam.

Persija Boyong 20 Pemain ke Markas Persib

Basuki alias Ahok mengatakan, alih-alih mendukung, ulah mereka justru merusak nama Persija, klub kebanggaan warga Jakarta.

"Itu kan namanya bukan suporter Persija namanya. Itu perusak Persija," ujar Ahok usai membuka acara pusat kebudayaan Mongolia di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu 25 Juni 2016.

Pemain Persija Pilih Bungkam soal Kericuhan Jakmania

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menghukum suporter, karena tidak berbadan hukum dan bukan sebuah organisasi. Untuk itu, dia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menindak oknum suporter yang berbuat rusuh.

"Saya kira kalau bentuk kriminal kepolisian dong (menghukum), itu (suporter) enggak ada badan hukum," kata Ahok.

Polisi Usut Keterlibatan Pengurus Jakmania atas Ricuh di GBK

Bentrok terjadi antara suporter Persija dengan aparat keamanan, saat pertandingan masih berlangsung.
"Iya (terjadi bentrokan), setelah Persija kemasukan 1-0 dari Sriwijaya, ada salah satu suporter Persija masuk lapangan dan memicu teman-temannya memasuki lapangan sehingga pertandingan dihentikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono.

Awi menambahkan, akibat bentrokan tersebut, dua pintu masuk Stadion Gelora Bung Karno rusak, karena dijebol suporter. "Pagar 13 dan 14 dijebol penonton," katanya.

Selain itu, kata Awi, tiga anggota polisi terkena lemparan batu suporter dan sejumlah penonton mengalami sesak napas. "Tiga anggota kena lemparan, sembilan penonton mengalami sesak napas, akibat terinjak temannya dan sesak menghirup gas air mata, yang lain masih didata," ujar dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya