Ini 7 Tuntutan Pengemudi Gojek

Lalu lintas di Kemang, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id – Sedikitnya ada tujuh tuntutan yang diminta ratusan pengemudi ojek online Gojek dalam unjuk rasa di depan kantor pusat Gojek, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin, 3 Oktober 2016.

Pertama, mereka menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus performa yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus. "Hapus performa sekarang juga," ujar mereka di lokasi, Senin, 3 Oktober 2016.

Kedua, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum yang independen terhadap keluhan driver. Ketiga, menuntut PT Gojek Indonesia untuk transparan dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat.

Keempat, menuntut PT Gojek Indonesia menstabilkan sistem menjadi lebih baik atau tidak sering error. Kelima, menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya.

Keenam, menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem suspend yang tidak jelas alasannya. Ketujuh, mereka menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver se-Indonesia.

Dari ketujuh tuntutan itu, sebagian besar dari ratusan pengemudi Gojek yang melakukan unjuk rasa itu menuntut sistem penilaian performa untuk dihapus. Mereka menilai ada kecurangan dalam sistem penilaian performa.

Apalagi, penerapan sistem ini tidak pernah dikomunikasikan sebelumnya kepada pengemudi Gojek. Sistem itu pun baru dijalankan selama sebulan terakhir ini.

"Kami ada penilaian performa, cuma ini tak jelas patokannya. Masa kami lagi antar penumpang performa dinilai turun. Kan ngaco itu. Bonus itu penting buat kami, dari bonus kami bisa menuhin kehidupan sehari-hari dari mulai servis motor sampai yang lain," ujar salah satu pengendara Gojek, Agus Haryadi (42), di lokasi.

Aksi Mogok Para Sopir Angkot Menjalar ke Bandung

Jika aturan performa terus dilakukan, menurut mereka, secara tidak langsung pihak perusahaan merampas hak pengemudi Gojek yaitu bonus. Bonus yang diterima pengemudi, biasanya mencapai Rp140 ribu bila performa mereka di atas 50 persen. Sedangkan dalam aturan, bila performa turun bonus itu tidak akan diberikan. Padahal, para pengemudi sangat bergantung dengan bonus tersebut.
 

Foto: Shutterstock

Cara GoTo Bertahan dari Kerugian walau Pendapatannya Naik

GoTo melaporkan peningkatan pendapatan tetapi mencatatkan rugi di kuartal I-2022. Namun, GoTo masih tetap bertahan karena banyak faktor yang memengaruhinya.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2022