Prabowo: Bangsa Dihina, Ulama Diguyu-guyu

Kampanye akbar Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Lapangan Banteng, Jakarta.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, membuka kampanye akbar calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Februari 2017. Ribuan kader partai pendukung dan warga simpatisan menghadiri kampanye ini.

Sandiaga ke Pendamping Baru Anies: Jangan Baper
Dengan suara yang lantang, Prabowo mengatakan, sangat menentang aksi yang selama ini dia anggap telah menginjak-injak bangsa Indonesia. Penindasan terhadap rakyat miskin telah lama terjadi. Ulama yang seharusnya dihormati justru dihina-hina.
 
Anies: Biarlah Jakarta Diurus oleh Pemprov Jakarta
"Bangsa Indonesia dihina, dianggap miskin dan dibuli diinjak-injak, orang miskin di sini boleh diinjak, sesepuh kita tidak dihormati. Ulama kita diguyu-guyu (ditertawakan), guru kita dihina. Mereka anggap bangsa ini bisa dibeli pakai uang," katanya di lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu 5 Februari 2017.  
 
Apapun Hasil Pilpres, OKE OCE Tetap Berjalan

Karena tu, Prabowo menegaskan agar tidak salah dalam memilih pemimpin. Sebab, jika salah tentu akan menyesal lima tahun kemudian. Kepintaran pemimpin bukan mejadi jaminan, karena negara tentu akan sulit makmur bila pimpinan tidak berlaku jujur.

"Tidak ada negara di dunia sepanjang sejarah manusia yang makmur kalau pemimpinnya tidak jujur. Kalau pintar, banyak orang pintar, pintar-pintar, jangan-jangan pintar maling. Saya ini heran, orang pintr dikasih pangkat tinggi, begitu naik sombong. Datang ke rakyat hanya kasih janji dan janji terus," katanya. 

 
Karena itu, Prabowo menjamin pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno mampu mengubah Jakarta menjadi lebih baik. Berkumpulnya seluruh masyarat dan pendukung pada sore ini merupakan gambaran bahwa masyarakat telah satu hati menolak untuk kembali dibohongi.
 
"Kalian ke sini karena kalian ingin mengantarkan hati bersama, bahwa kita tidak mau dibohongi lagi. Dan rakyat Indonesia berhak mempunyai pemimpin yang jujur, berakhlak, rendah hati, pemimpin yang tidak akan menipu rakyatnya," katanya.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya