- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bakal mengebut sejumlah pekerjaan infrastruktur sebelum masa jabatannya usai Oktober mendatang.
Pekerjaan infrastruktur yang menjadi prioritas adalah kelanjutan proyek transportasi light rail transit (LRT) yang sebelumnya dikebut untuk sarana angkut pagelaran Asian Games 2018.
"Infrastruktur yang dipercepat, LRT sama jalan harus cepat," kata Ahok di Balai Kota, Jumat 21 April 2017.
Proyek kereta ringan itu, rencananya juga bersamaan pekerjaan proyek pembangunan jalan, di mana saat ini Pemerintah Provinsi DKI tengah dalam tahap pelaksanaan.
Pekerjaan tersebut yakni pembangunan tiga jalan layang (flyover) dan tiga terowongan (underpass) di sejumlah titik Jakarta. Semua pembangunan tersebut, kata Ahok, ditargetkan rampung akhir tahun ini.
"Sama (pembangunan) jalan harus cepat," ujarnya.
Ahok mengatakan, ada kendala pendanaan untuk kelanjutan proyek LRT. Fase I yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome-arena Asian Games, akan diteruskan dari Velodrome hingga Dukuh Atas.
Badan Usaha Milik Daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mendapatkan penugasan mengerjakan proyek, disebut kekurangan biaya sehingga membutuhkan suntikan dana dari pemerintah.
"Kasih ini PMP (penyertaan modal pemerintah) kepada Jakpro. Supaya bisa terusin dari Velodrome sampai ke Dukuh Atas," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah proyek mercusuar memang ditargetkan Ahok untuk rampung dalam waktu dekat. Jalan layang khusus TransJakarta Koridor 13 yang menghubungkan Ciledug-Tendean, Jakarta Selatan adalah salah satunya.
Selain itu, ada Simpang Susun Semanggi yang beberapa kali disebut-sebut oleh mantan bupati Belitung Timur ini sebagai ikon baru kota Jakarta. Ia menargetkan, pertengahan tahun ini infrastruktur yang diperoleh dari kompensasi pengembang bisa mengurai kemacetan di pusat kota.
"Peresmian mungkin bisa Juli (2017)," kata Ahok, 23 Februari 2017.