Jurus Badan Pengelola Transportasi Urai Macet Jabodetabek

Ilustrasi macet Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Luhut Umumkan Jabodetabek Kembali ke PPKM Level 2

Menurut Bambang, cara tersebut dilakukan untuk mempercepat pembangunan di Jakarta, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintahan ini mengejar pertumbuhan ekonomi cukup tinggi yaitu 5-6 persen. Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi itu maka diperlukan pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur transportasi," kata Bambang kepada VIVA.co.id, Rabu, 16 Agustus 2017.

Pedagang Sapi Sudah Berjualan, Kementan Minta Masyarakat Tak Khawatir

Bambang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi sangat erat dengan infrastruktur. Lantaran itu, pemerintah sedang agresif membangun infrastruktur transportasi. Di antaranya, ada Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), penyesuaian jalan tol, dan kereta cepat.

Namun, Bambang mengakui, akibat pembangunan infrastruktur tersebut, sebagian kapasitas jalan terpakai dan daya tampung kendaraan menurun. Hal ini menyebabkan hambatan-hambatan di jalan raya.

Meski Banyak Area Hijau, Kualitas Udara Jabodetabek Belum Membaik

Guna menekan penggunaan kendaraan pribadi, menurut Bambang, salah satu caranya dengan penggunaan bahu jalan untuk lajur khusus bus. Dengan adanya aturan tersebut, ia berharap masyarakat akan beralih ke transportasi umum, karena sudah memiliki jalur sendiri. "Kami sudah lakukan uji coba. Sekarang lagi buat regulasinya," ujarnya.

Langkah selanjutnya yaitu, pembatasan kendaraan melalui cara ganjil genap di ruas tol Cikampek, khususnya Bekasi Barat ke arah Cawang.

Nantinya, lahan-lahan parkir akan disiapkan bagi para pengguna kendaraan pribadi. Hal itu dilakukan agar masyarakat bisa menitipkan kendaraan dan menggunakan transportasi umum dalam beraktivitas.

"Tempat kami siapkan seperti mal di Bekasi Barat. Kemudian ada lebih besar lagi stadion sepak bola di Bekasi  Barat. Stadion itu kan dipakai kalau hari libur dan itu pun tidak tiap minggu dengan tarif flat," ujarnya.

Dengan cara itu, pihaknya berharap ada pergeseran dari mobil pribadi ke transportasi umum. "Sekarang tiap hari dari Bekasi Barat kendaraan 4 ribu lebih. Kira-kira nanti ada 2 ribu lebih kendaraan akan beralih ke transportasi umum," ujarnya. 

Adapun soal transportasi barang yang selama ini hanya mengandalkan jalur darat, nantinya akan dialihkan melalui jalur kereta dan jalur laut. BPTJ juga mengkaji aturan pelarangan kendaraan truk besar pada jam-jam sibuk.

"Untuk truk kami atur lagi jam perjalanannya dari jam 6-9 pagi tidak boleh lewat jalan tol, tapi lewat jalan nasional atau jalan arteri," ujarnya.

Sejumlah 18 putaran balik di jalur arteri atau jalan nasional. "Jalan arteri premier kami siapkan, titik-titik kemacetan diidentifikasi ada 37 putaran balik yang menyebabkan kemacetan. Nanti putaran itu kami tutup sebanyak 18 titik sehingga arus truk tidak ada hambatan," katanya.

Untuk mewujudkan rencana itu semua, Bambang mengharapkan peran masyarakat. "Kebijakan ini akan lancar dan sukses apabila para pengguna jalan mengikuti aturan," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya