- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan pembangunan MRT tidak terhambat, meskipun ada hambatan pembangunan stasiun di Fatmawati. Hal itu diungkapkan oleh Anies setelah menerima laporan progres proyek MRT dari Dirut PT MRT, William P Sabandar.
"Menurut laporan pak dirut, Maret 2019 sudah bisa beroperasi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017.
Kendati demikian, Anies berharap Mahkamah Agung (MA) bisa cepat mengeluarkan putusan terkait status tanah di Fatmawati. Hal itu untuk memastikan kepastian pembangunan stasiun di tanah sengketa tersebut.
"Laporannya memang ada hambatan pada pembangunan stasiun di Fatmawati, tetapi itu tidak mengganggu proses penyelesaian MRT sendiri, stasiunnya yang akan terhambat tapi jalurnya tetap bisa jalan," ujarnya.
Selain itu, menurut Anies, pihak MRT juga memaparkan rekayasa lalu lintas di Sudirman-Thamrin. Sebab, pada fase Desember 2017 sampai Maret 2019, rute kendaraan di Sudirman-Thamrin akan mengalami reorganisasi.
"Jadi kami menginginkan pada fase itu warga Jakarta yang menggunakan, baik roda dua maupun roda empat dan lebih, itu tidak mengalami kemacetan yang terlalu berlebih. Jadi mereka sudah menyampaikan solusi-solusinya," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya akan turun tangan langsung jika memang ada hambatan.
"Ini komitmen Anies-Sandi di pemerintahan baru terhadap proyek- proyek infrastruktur. Kami akan all out. Tadi kami tawarkan ke pak dirut dan jajarannya, kami akan memastikan, kalau ada hambatan, kami akan turun. Ini man to man marking sifatnya, harus betul-betul dikeroyok sama-sama, supaya ini selesai sesuai schedule Maret 2019," ujarnya.
Ini Saluran Air Kuno di Lokasi Proyek MRT Jakarta
Saluran air kuno Batavia ditemukan di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota. Benda cagar budaya yang terlupakan ditemukan secara tidak sengaja.
