Wagub: Tutup Jalan Jatibaru Hanya Sementara

Sejumlah tenda pedagang kaki lima (PKL) berdiri di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Galih Pradipta

VIVA – Rekayasa lalu lintas di Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat, yang dilakukan untuk digunakan para pedagang pakaian pasar Tanah Abang terus menjadi polemik.

TikTok Shop Gerus Omzet UMKM, DPR: Platform Digital Harus Tunduk Regulasi RI

Beberapa waktu lalu tanggapan tentang dilakukannya penataan pedagang kaki lima (PKL) oleh Pemprov DKI Jakarta yang menyebabkan ditutupnya satu jalur Jalan Raya Jatibaru itu pun menuai protes dari pihak kepolisian. Sehingga banyak kalangan yang berpandangan bahwa penataan para pedagang yang memakan jalan raya sekitar stasiun Tanah Abang itu dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak kepolisian.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno pun membantah anggapan tersebut. Menurut Sandi, penataan para pedagang pakaian yang berada di sekitar stasiun Tanah Abang itu dilakukan setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk pihak kepolisian.

Cara Unik Selebgram Heni Tania dalam Habiskan Hari Kasih Sayang

"Sudah koordinasi dan kemarin koordinasi lagi. Tentunya masukan dari Bapak Dirlantas sudah kami catat dan kami sudah ada pertemuan kemarin dan dipimpin oleh Pak Wali Kota (Jakarta Pusat) sendiri. Diikuti oleh Dishub, Satpol PP, dan semuanya kita petakan dengan baik," kata Sandiaga Uno di Jakarta, Sabtu 29 Desember 2017.

Dari hasil koordinasi para pihak tersebut, lanjut Sandi, semuanya sepakat bahwa penataan para pedagang yang memakan bahu jalan raya itu dilakukan hanya sementara. Selain itu, Sandi menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap dampak yang ditimbulkan dari penataan para pedagang di sekitar Jalan Jatibaru tersebut.

PKL Terdampak Pandemi COVID-19 di Bandung Diberi Gerobak Usaha

"Jadi alhamdulillah terbangun komunikasinya dan ada kesepahaman bahwa ini sementara, dan kita berharap juga koordinasinya dan sekarang yang kita pantau juga dampak dari lalin di sekitar Tanah Abang itu bagaimana kita menyelesaikannya," ujarnya.

Ia menuturkan, penataan pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan dengan cara menutup sebagian Jalan Jatibaru itu dilakukan sementara untuk mengakomodir para pedagang yang selama ini menjajakan barang dagangannya di trotoar sekitar stasiun. Menurut Sandi, penataan itu juga dilakukan sambil menunggu rencana renovasi gedung Blok G Pasar Tanah Abang yang pernah diresmikan oleh Joko Widodo beberapa tahun lalu.

"Yang teman-teman PKM (Pengusaha Kecil Mandiri) yang kebetulan terfasilitasi di tempat sementara itu, saya garis bawahi tempat sementara, mudah-mudahan nanti setelah dibangun selesai, Blok G kembali bisa menjadi building block daripada TOD yang mudah-mudahan bisa terintegrasi dengan layanan LRT. Jadi itu yang kita inginkan dalam jangka panjang," katanya.

Untuk diketahui, sejak  22 Desember 2017 lalu pemerintah provinsi DKI Jakarta telah melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat. Rekayasa dilakukan untuk menata ratusan pedagang kaki lima yang biasa berjualan pakaian di trotoar jalan sekitar stasiun Tanah Abang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan sekitar 400 tenda dengan sistem bongkar pasang yang didirikan di satu ruas Jalan Raya Jatibaru sejak pagi hingga pukul 16.00 WIB. Untuk mendukung penataan para pedagang itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bus Explorer Tanah Abang untuk para pengunjung pasar dengan rute Stasiun Tanah Abang - Blok A Pasar Tanah Abang. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya