Beton, Besi, Keramik, dan Kaca Ikut Ambruk di Gedung BEI

Petugas menutup Gedung Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Seorang anggota tim penyelamat dari Basarnas, Suwandi mengaku tak bisa memastikan apakah ada yang tertimpa atau tidak dalam kecelakaan ambruknya selasar di gedung Bursa Efek Indonesia.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

Suwandi mengatakan, material yang berjatuhan dalam ambruknya selasar yang menghubungkan tower satu dan tower dua gedung Bursa Efek Indonesia itu terdiri dari beton, keramik, besi-besi, dan material kaca. Ia juga tak bisa memastikan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan evakuasi.

"Saat ini ada 19 personel dari Basarnas. Sembilan orang dari pusat, dan 10 orang dari provinsi. Kita belum bisa pastikan berapa orang yang bisa kita evakuasi," ujarnya.

Holding BUMN Jasa Survei Dukung Bursa Karbon di Indonesia, Ini Perannya

Ia juga tak bisa memastikan bagaimana kondisi para korban saat ini. "Seluruh korban sudah dievakuasi," ujarnya.

Menurut Suwandi, selasar yang ambruk itu memiliki panjang 30 meter dengan ketinggian enam meter. "Tingginya enam meter, sekitar ketinggian satu lantai," katanya menambahkan.

Potensi Bursa Karbon RI Capai Rp 3.000 Triliun, IDSurvey Siap Maksimalkan
Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

PT Bursa Efek indonesia (BEI) mengumumkan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) resmi hengkang dari pasar modal Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2024