Didukung Komunitas LGBT, Ridwan Kamil: Itu Black Campaign

Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT mendeklarasikan dukungan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU).

Sambangi Depok, Bima Arya Nyeletuk ‘Kok Panas Pisan Teh’

Deklarasi, di antaranya dilakukan Komunitas LGBT Kota Bandung pada Kamis lalu, 15 Februari 2018, di sebuah kafe di jalan Burangrang Kota Bandung.

Tak berhenti di Bandung, pada hari yang sama dukungan juga muncul dari Komunitas Rakyat Anti Diskriminasi (Kontradiksi), dengan alasan mengagumi gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dalam menyikapi kaum LGBT.

Golkar Sambut Baik PAN Jagokan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024

Menyikapi hal tersebut, Ridwan Kamil enggan berkomentar jauh. Namun, ia memastikan menolak keberadaan LGBT. "Kalau ada orang mendukung masa dilarang, Tetapi, intinya saya tidak mendukung, menyetujui preferensi LGBT," tegas Ridwan Kamil, saat ditemui di Hotel Padma Kota Bandung Jawa Barat, Senin malam, 19 Februari 2018.

Pria yang akrab disapa Emil ini memastikan, LGBT merupakan eksistensi yang dilarang agama, khususnya Islam. Bahkan, larangan tersebut disampaikan kepada masyarakat Bandung untuk dijalankan. "Saya tidak pernah menyetujui LGBT, semua yang dilarang Alquran, saya ikut melarang. Itu aja," tegasnya.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Emil menambahkan, salah satu tindakan yang menunjukkan bahwa dia menolak LGBT, yaitu dengan menghentikan usaha jasa pada kaum gay di Kota Bandung. "2015, saya menutup Spa Gay di Jalan Aceh. 2015, saya menindak kegiatan-kegiatan LGBT yang meresahkan masyarakat," tambahnya.

Lebih jauh, Emil menilai, deklarasi yang dilakukan komunitas LGBT itu pada dasarnya tidak menunjukkan sikap politik kelompok maupun seseorang yang sebenarnya.

"Teliti dong, itu benar enggak dukungan, jangan nanya ke saya. Di mana-mana yang preferensi seperti itu, biasanya tidak mengekspresikan politik. Itu mah black campaign (kampanye hitam) jelas. Polanya sudah jelas," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya