- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya tiba di Indonesia dan berkumpul bersama keluarga serta kolega-koleganya di KPK. Novel pulang setelah 10 bulan lamanya menjalani perawatan di Singapura terkait teror air keras terhadap mata kirinya.
Di depan awak media dan pegawai KPK, pria kelahiran Semarang 40 tahun silam itu meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia untuk pemulihan mata kirinya. Novel masih harus menjalani operasi lanjutan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Saya berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama pengobatan diri saya tuntas, sehingga saya bisa melakukan tugas sebagaimana mestinya," kata Novel di Gedung Merah Putih, Kuningan Madya, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari 2018.
Mantan perwira polisi itu tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia, pimpinan dan kolega di KPK serta para aktivis antikorupsi. Sehingga dia kuat dalam menjalani semua teror yang terjadi hingga proses pengobatannya di Singapura.
Tak lupa, Novel juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah memberikan perhatian, dukungan dan membantu biaya perawatannya selama di Singapura. "Tentu itu dukungan yang luar biasa dan dukungan yang baik," terang Novel.
Sebelumnya, Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menjelaskan bahwa luka di mata kiri Novel belum sembuh total, sehingga perlu pengobatan lagi pascoperasi terakhir pekan lalu. Novel pulang ke Tanah Air dalam kondisi mata kiri belum berfungsi dengan baik dan menunggu operasi utama tahap II di Singapura.
"Operasi Tahap II masih harus dilakukan paling cepat April 2018 ini," kata Febri. (one)
Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri
Dewas KPK menjatuhkan sanksi pelanggaran kode etik berat terhadap Firli Bahuri, yakni diminta mengundurkan diri dari pimpinan KPK
