Lokasi Makam Raja Aceh di Pembuangan Limbah Diteliti

Tim peneliti ITB memeriksa lokasi penemuan makam Raja Aceh di Desa Pande, Banda Aceh, Minggu (4/3/2018)
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Peneliti Institut Teknologi Bandung meneliti lokasi penemuan makam Raja Aceh yang tak sengaja ditemukan saat pembangunan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Desa Pande, Banda Aceh.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

"Kita merasa prihatin, karena ini makam Raja, masa ditempati pengolahan air limbah," ujar Teuku Abdullah Sanny, peneliti ITB, Minggu 4 Maret 2018.

Sanny berharap, dengan penggunaan alat Ground Penetrating Radar yang telah dipatenkannya dapat menyingkap dugaan adanya sisa peninggalan Kerajaan Aceh di lokasi.

Partai Aceh Usung Mantan Panglima GAM Jadi Calon Gubernur di Pilkada 2024

Dengan itu, maka dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk merelokasi pembangunan IPAL ke tempat lain.

Seorang sejarahwan Aceh menunjukkan artefak sejarah berupa nisan raja dan ulama di lokasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Gampong Pande, Kota Banda Aceh, Aceh, pada Selasa, 29 Agustus 2017.

Nasib 11 Pedagang Miras di Aceh yang Nekat Berjualan saat Ramadhan, Ini Ancaman Hukumannya

Sejauh ini, Sanny dan tim akan melakukan penelitian di 10 titik menggunakan georadar miliknya yang bisa menembus ke dalam tanah hingga kedalaman 73 meter.

"Sekitar dua minggu bisa kami berikan kesimpulan awal, nanti akan dilakukan tahap selanjutnya," ujarnya.

Selain itu, Sanny juga memastikan pihaknya akan mencarikan alternatif lokasi IPAL yang baik untuk pemerintah. "Kami komitmen mencari alternatif lain," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya