Gawat, Populasi Harimau Sumatera Ditaksir Tinggal 250 Ekor

Kondisi bangkai Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat dibawa ke Kantor BBKSDA Sumatera Utara, di Medan, Jumat (26/5/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, di seluruh wilayah Aceh, populasi harimau Sumatera diperkirakan tinggal sekitar 250 ekor.

Untuk saat ini, satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya tersebut, paling banyak ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). 

"Paling banyak di TNGL. Dugaan populasi di TNGL kisaran 100 ekor," kata Sapto saat dimintai konfirmasi terkait hewan dilindungi itu di Aceh, Senin 5 Maret 2018.

Keberadaan harimau Sumatera dan gajah di Aceh saat ini tengah di ujung kepunahan. Pemerintah Provinsi Aceh juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait lingkungan untuk menyelamatkan satwa dilindungi.

"Sejauh ini kami sudah ada kebijakan yang diambil di Aceh seperti moratorium logging, tambang dan moratorium izin baru lahan sawit," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin. 

Dengan adanya kebijakan tersebut, pergerakan satwa-satwa di belantara hutan dapat lebih leluasa. Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menyelamatkan hewan langka dari ancaman kepunahan.  

"Dengan kebijakan tersebut tidak mempersempit ruang gerak satwa seperti gajah, harimau dan lain-lain sehingga bisa eksis dan selamat dari kepunahan," ucapnya. 

Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di daerah yang rawan konflik dengan satwa juga untuk tetap waspada. Namun warga diminta tidak mengganggu habitat satwa-satwa tersebut serta mematuhi kebijakan pemerintah tentang moratorium logging 'penebangan kayu hutan'.

Viral Harimau Muncul di Jalan Raya, Masyarakat Lampung Resah
Harimau Sumatera. (Foto ilustrasi).

Penampakan 2 Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di Kebun Binatang Amiens Metropole Prancis

Dua ekor bayi harimau itu, merupakan hasil perkawinan Argo dan Ménya. Sebenarnya, ini merupakan kelahiran kedua dari Ménya setelah kelahiran anak mereka bernama “Pasai”.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024