Ibu Pilot Nahas Tahu Anaknya Wafat dari Pengumuman Masjid

Rumah duka Kolonel Penerbang M Jusuf Hanafie, pilot nahas yang jatuh bersama pesawat yang dikemudikannya, di Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 21 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Kolonel Penerbang M Jusuf Hanafie, pilot nahas yang jatuh bersama pesawat yang dikemudikannya, rupanya telah menjanjikan kepada ibunya untuk mengajak sang orangtua berlibur atau bertamasya di Jakarta.

AS: Pesawat C-130 Terbakar di Baghdad Bukan Karena Serangan Musuh

Jadwal telah ditetapkan, yaitu Jumat, 23 Maret 2018. Sang ibu, Salsih Hanifa, lebih dulu diberangkatkan dengan bus dari Malang ke Jakarta pada Kamis, sementara Hanafie menuntaskan tugas di Cilacap, Jawa Tengah. Tiket bus pun sudah dibeli; pokoknya sang ibu tinggal berangkat saja.

Begitu diceritakan Amelia Nadila Putri, kemenakan mendiang Hanafie, saat ditemui di rumah duka di Malang pada Rabu pagi, 21 Maret.

Tabrakan Dua Pesawat Militer AS di Udara, Enam Marinir Masih Hilang

Namun rencana itu kandas. Hanafie meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat latih aerobatik jenis Super Decathlon DL-30 yang dipilotinya di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, sore kemarin.

Awalnya keluarga besar di Malang tak mengetahui kabar duka itu sampai mertua Hanafie menelepon kerabat besan. Keluarga sempat bingung bagaimana cara terbaik menyampaikan kabar duka itu kepada ibunda Hanafie.

Kecelakaan Pesawat Militer Aljazair, 257 Orang Tewas

"Nenek tahunya malam hari. Nenek malah dengar dari pengeras suara (pengumuman) di masjid. Nenek terus menangis kalau mendengar kabar Om Hanafie meninggal dunia," kata Amelia.

Keluarga besar belum dapat menerima kenyataan sang pilot andalan itu meninggal dunia dengan cara mengenaskan. Namun keluarga sekarang mencoba tabah sembari menenangkan ibunda Hanafie yang tak henti menangis.

Hanafie meninggalkan seorang istri dan tiga putra. Almarhum adalah salah satu penerbang tempur terbaik yang dimiliki TNI AU dengan jabatan terakhir sebagai Paban II/Sismet Ditdok Kodiklatau di Jakarta.

Hanafie lahir di Malang, Jawa Timur, pada 23 Juli 1969. Dia lulusan Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek TNI AU tahun 1991. Memiliki pengalaman menerbangkan pesawat tempur Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon dan Sukhoi Su-27/30 dengan nickname Jaguar. Pernah bergabung sebagai penerbang Tim Aerobatik Elang Biru dengan pesawat F-16 pada tahun 1995-1997.

Jenazah Hanafie diserahterimakan oleh TNI Angkatan Udara kepada keluarga sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman TNI AU Pangkalan Udara Abdurahman Saleh pada Rabu siang.

"Saya sering ngobrol kalau ketemu dengan Om. Orangnya tegas, sering diajak ngobrol, dikasih nasihat meski kalau ketemu waktu ada momen-momen pertemuan keluarga," kata Amelia, mengenang pamannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya