- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Presiden Jokowi menghadiri perayaan Dharma Shanti Nasional pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu, 7 April 2018. Di depan ribuan umat yang hadir, Jokowi berpesan dan memberikan rasa percaya diri bahwa negara Indonesia tetap berdiri dengan didasari rasa persatuan.
Hal itu seolah menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebutkan Indonesia diprediksi bubar di tahun 2030.
"Bangsa kita harus kita yakini, bahwa bangsa kita akan tetap berdiri kokoh sampai berwindu-windu lamanya," kata Jokowi saat memberikan sambutan.
Salah satu keyakinan Jokowi, bahwasanya semua ajaran agama mengajarkan saling menghormati dan tolong menolong. Dalam ajaran Hindu dikenal dengan Vasudhaiva Kutumbakam yang artinya 'Kita Semua Bersaudara'.
Ia mengajak seluruh umat beragama menjaga keharmonisan meski di tengah perbedaan agama, budaya dan suku.
"Perbedaan latar belakang agama suku, budaya bukan lah penghalang bagi kita untuk bersatu. Dan bukan penghalang bagi kita hidup rukun dalam keharmonisan," ujarnya.
Dengan adanya solidaritas sosial yang kokoh dari seluruh elemen masyarakat, maka Kepala Negara itu meyakini, 'perang' terhadap kebodohan dan kemiskinan bisa diatasi.
Menurut dia, seluruh perbedaan pun tidak harus diseragamkan ataupun ditiadakan. Namun perbedaan justru diikat atas kesadaran persaudaraan sesama manusia.
"Kalau semua anak bangsa, apakah dia Muslim, dia Kristen, dia Hindu, dia Buddha, apakah dia Konghucu, bisa tetap bersatu. Bersatu menghadapi kebodohan, kemisikinan, keterbalakangan. Bersatu untuk menjadikan negara yang kita cintai bersama ini menjadi negara maju, negara pemenang, negara yang berdiri sejajar dengan bangsa -bangsa lain di dunia," kata Jokowi. (ase)
