Masyarakat Butuh Transparansi Tenaga Kerja Asing

Perbandingan tenaga kerja Indonesia dan China
Sumber :
  • Kemenaker

VIVA - Ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adinegara, membandingkan persoalan tenaga kerja asing di Indonesia dengan Singapura. Ia mengakui, Singapura memiliki porsi TKA yang besar, tapi datanya transparan.

Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang

"Singapura bisa sukses karena porsi TKA besar. Tapi kementerian tenaga kerjanya menggunakan website menjelaskan kuota TKA," kata Bhima dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 28 April 2018.

Ia mencontohkan, jika dalam website dimasukkan angka pekerja lokal, maka akan keluar jumlah TKA yang diperbolehkan. Di Indonesia, tak ada mekanisme tersebut.

Prihatin Tambang Ilegal Marak, Cak Imin: Tambang yang Legal Saja Tak Bawa Kesejahteraan

"Jadi, bagaimana dinas tenaga kerja bisa mengecek kuota tenaga kerja. Sampai sekarang kita tak bisa mengharmonisasi, berantakan di implementasinya," kata Bhima.

Ia melanjutkan, di Indonesia, data TKA tak bisa diakses publik, sehingga ada kesimpangsiuran soal data TKA. Ia menceritakan, pernah menekan soal utang negara dan jatuh temponya, yang akhirnya baru diberikan keterangannya.

Gerindra: Prabowo-Gibran Tidak Anti Tenaga Kerja Asing

"Masyarakat butuh transparansi berapa TKA. Sampai sekarang belum ada. Kalau dicari beda-beda datanya," kata Bhima.

Forum on “Expansion of Job Opportunities in Japan for Indonesia Resources”

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

Kemnaker mengajak pemberi kerja Jepang untuk berinvestasi dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi kandidat SSW Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024