- Istimewa.
VIVA – Masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah dikejutkan dengan letusan Gunung Merapi pagi ini, Jumat, 11 Mei 2018.
Asap hitam keputihan tampak membumbung tinggi ke angkasa dengan ketinggian sekitar tiga kilometer dan warga sempat merasakan ada getaran.
"Getarannya sampai jendela rumah sedikit bergetar," ujar Wahyu warga Turi, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Wahyu mengungkapkan, sebelum terlihat asap membumbung tinggi kawasan puncak Merapi dan sekitarnya, terjadi hujan cukup lebat dan puncak Gunung Merapi tertutup awan.
"Biasanya kalau hujan deras dalam waktu lama bisa terjadi letusan dan asap membumbung tinggi seperti pagi ini," ujarnya.
Mirip 2010
Sementara itu, petugas pengamat Pos Pemantauan Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Alzwar mengatakan, letusan eksplosif di Gunung Merapi ditandai dengan keluarnya asap tebal dengan tekanan yang tinggi.
"Tadi terjadi letusan eksplosif sekitar pukul 07.43 WIB. Letusan itu seperti tahun 2010 kemarin," kata dia, Jumat, 11 Mei 2018.
Menurutnya, letusan tersebut mengeluarkan material seperti abu, pasir dan gas. Hanya saja belum tahu apakah ada awan panas ke sisi selatan, mengingat pos pengamatan Selo terletak di sisi utara Gunung Merapi.
"Saya belum tahu apakah ada awan panas kan bukaan kawahnya ke selatan, sedangkan saya di utara," jelasnya.
Sedangkan dari hasil pantauan beberapa hari terakhir bahwa di puncak Gunung Merapi tidak mengeluarkan asap.
"Asap kadang tidak ada sama sekali. Itu terjadi sudah selama satu minggu terakhir. Tapi tadi pagi kok asapnya tebal," ucapnya. (ase)