- REUTERS/Beawiharta
VIVA – Presiden Joko Widodo tertarik melibatkan tim pasukan khusus TNI, Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) dalam penanggulangan terorisme.
Hal itu dikemukakan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.
Menurut Moeldoko, tim yang selalu berada dalam status operasi itu dinilai tepat untuk secara cepat menanggulangi teror. "Saya kemarin diskusi dengan presiden, saya sampaikan apa yang akan dilakukan ini, dan beliau sangat tertarik, sangat mungkin ada (melibatkan Koopssusgab dalam penanggulangan teror)," ujarnya.
Moeldoko menyampaikan, Koopssusgab dibentuk pada 2015 saat ia menjabat Panglima TNI. Pasukan khusus itu terdiri dari para prajurit terbaik dari tiga satuan elit di masing-masing matra TNI, yaitu Densus 81 AD, Denjaka AL serta Denbravo AU. "Pembentukan organisasi itu dalam situasi global yang seperti saat ini, sungguh diperlukan," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pasukan selalu siaga di pos operasi mereka. Sambil mengantisipasi tindakan teror, mereka senantiasa melakukan pemetaan situasi-situasi kerawanan di seluruh Indonesia. Penerjunan ke lapangan akan dapat dilakukan secepat mungkin jika tindakan teror memang terjadi.
"Misalnya ada kejadian di Bali, kami proyeksikan prajurit-prajurit itu ke sana supaya dengan mudah bisa mengatasi situasi. Demikian juga di tempat lain. Pasukan-pasukan ini disiapkan supaya dalam tempo yang secepat-cepatnya bisa digeser," ujar Moeldoko.