Warga Tolak Pemakaman Jenazah Napi Teroris Mako Brimob

Ilustrasi Jenazah Teroris di RS Polri
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA – Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta keluarga mengambil jasad narapidana terorisme Beni Samsutrisno yang tewas saat kerusuhan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Beni tewas setelah ditembak petugas saat kericuhan di dalam penjara dan peluru menembus bagian kiri dadanya.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Edy Purnomo mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan keluarga untuk mengambil jasad Beni. "Kami minta untuk keluarganya datang ke rumah sakit," kata Edy saat dikonfirmasi, Jumat 11 Mei 2018.

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Edy tak bisa menjelaskan, alasan keluarga begitu lama mengambil jasad Beni. Hanya saja, dia menyatakan, pelepasan jenazah di rumah sakit butuh administrasi atau perwakilan yang mewakili keluarga. "Harus ada serah terima jenazah, harus ada bikin tanda tangan kematian dan ada administrasi," ujarnya.
 
Sebelumnya, pihak keluarga Beni Samsutrisno, mengaku hingga kini masih belum menentukan lokasi pemakaman.

Belum adanya lokasi pemakaman yang pasti, lantaran sebelumnya warga di kampung halaman almarhum yakni di Korong Langgan Condong, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, keberatan jika jenazah almarhum dibawa atau dimakamkan di kampung itu.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Keberatan itu disampaikan langsung oleh Walinagari Malai V Suku, Buyung Intan kepada pihak keluarga dengan alasan, domisili almarhum sudah tidak lagi di Korong Langgan Condong melainkan di Pekanbaru.

Selain itu, juga sebagai bentuk menjaga nama baik kampung dan menghindari adanya paham radikal yang masuk. Karena, bisa saja akan ada teman sepaham dengan almarhum datang, berziarah jika kemudian dimakamkan di Korong Langgan Condong. Jika demikian, tidak menutup kemungkinan mereka akan mempengaruhi warga sekitar.

Ditolak Warga

Karyanto (41) yang tak lain merupakan paman Almarhum mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga masih belum menentukan secara pasti lokasi pemakaman. Walau demikian, ada empat lokasi alternatif yang akan dijadikan tempat peristirahatan terakhir almarhum. Empat lokasi itu yakni di Jakarta, Padang Pariaman, Kabupaten Agam dan Pekanbaru.

"Kita masih diskusi soal dimana almarhum akan dimakamkan. Kemungkinan besar di Padang Pariaman," kata Karyanto, Kamis 10 Mei 2018.

Walau ada warga yang keberatan lanjut Karyanto, pihak keluarga sama sekali tidak mempersoalkan itu atau menaruh dendam. Karena pihak keluarga juga memaklumi permintaan warga setempat. Yang jelas, keluarga berharap proses pemulangan jenazah almarhum dipercepat dan dipermudah.

Almarhum kata Karyanto, memang lahir di Korong Langgan Condong. Namun sejak usia 1 tahun, Ia dibawa oleh orangtuanya merantau ke Pekanbaru hingga akhirnya menikah dengan seorang gadis asal Kabupaten Agam.

Selama menetap di Pekanbaru, almarhum yang merupakan anak pertama dari delapan bersaudara ini, sehari-hari bekerja sebagai teknisi instalasi listrik. Hingga pada tahun 2017 ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri karena terlibat jaringan teroris.

Selain masih menentukan lokasi pemakaman, ujar Karyanto, pihak keluarga saat ini juga masih menunggu informasi dari adik almarhum yakni Berlian yang sekarang sudah berada di Jakarta untuk menjalani tes DNA dan mengurus proses pemulangan jenazah.

Pihak keluarga juga berharap negara mau memfasilitasi kepulangan jenazah Almarhum ini, lantaran terbentur dengan biaya, jika harus membawa pulang jenazah menggunakan biaya sendiri. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya