Ceramah Tarawih, JK: Pemerintah dan Ulama Harus Sejalan

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengisi ceramah di sela-sela salat Tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam, 24 Mei 2018. Dalam ceramahnya Wapres JK banyak menyinggung soal pemimpin, pemerintah dan ulama.

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

Menurut JK, suatu negara yang damai, makmur dan aman serta diridoi Allah SWT, harus dipimpin oleh pemimpin yang baik.

"Tanpa pemimpin baik, apa pemimpin baik itu? Pemimpin yang amanah, yang adil. Yang amanah artinya dewasa ini yang kita kenal pada demokrasi, masyarakat bangsa setiap memilih pemimpin memberi amanah, kepercayaan, tentu dilaksanakan secara adil oleh pemimpin itu," kata Wapres JK di hadapan jemaah Masjid Sunda Kelapa.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

Pemimpin dalam hal ini pemerintah, kata Wapres JK, juga tidak lepas dari sumbangsih pendapat para ulama. Untuk itu antara pemerintah dan ulama harus sejalan seiring, agar mencapai visi misi negara.  

"Selalu saya katakan para bapak-bapak ini kami semua mengalami kesulitan yang sama atau kesenangan yang baik, selalu minta (pendapat) ulama," lanjut JK.

JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani

JK mengatakan bila pemerintah tak meminta masukan kepada ulama, maka rusaklah negara. Dia melihat beberapa negara yang tak bekerja sama dengan para ulama seperti Afghanistan dan Irak menjadi kacau seperti sekarang ini.

"Saya melihat negara-negara seperti Afghanistan, Irak, bagaimana kacaunya, bagaimana pemberontakannya, bagaimana perang setiap hari," kata JK.

Oleh karena itu, JK meminta agar pemerintah dan pejabat lainnya, baik di pusat maupun di daerah, dapat meminta pendapat para ulama dalam menjalankan kebijakannya.

"Mudah-mudahan negeri ini diberi berkah Allah SWT," ujar JK.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya