Wapres JK Ingatkan Paham Radikal Datang dari Daerah Konflik 

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, bahwa orang yang mempunyai paham dan melakukan tindakan radikalisme di Indonesia itu datang dari negara luar. Seperti halnya, negara Timur Tengah yaitu Iraq, Suriah, dan juga Afganistan. 

Mantan Napiter Dukung Upaya BNPT Lindungi Perempuan dari Radikalisme

"Indonesia kita lihat hampir semua yang radikal selalu datang dari daerah berkonflik dan semua itu diduduki oleh orang asing. Al-kaidah datang dari Afganistan," kata Jusuf Kalla di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juni 2018. 

Bahkan, kejadian pengeboman yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, kejadian bom Thamrin di Jakarta, itu akibat pengaruh dari luar Indonesia. 

Di Banten, Habib Luthfi dan BNPT Serukan Pencegahan Paham Radikal

"Karena perintahnya dari luar, perintahnya dari Afganistan," ujarnya. 

JK menyampaikan, bahwa secara umum dari 6 miliar penduduk di dunia ini, yang beragama Islam di dunia 1,6 miliar dan itu cukup besar. Tapi, di negara-negara Islam masih terjadi masalah konflik. 

Radikalisme Tersebar Luas, BNPT: Aksi Terorisme Lone Wolf Meningkat

"Kondisi negara Islam, hampir 53 negara Islam dan berpenduduk Islam 15-an yang bergejolak," ujarnya. 

Berbeda halnya dengan di Indonesia mayoritas muslim tapi tidak terjadi konflik. Sebab, Islam masuk di Indonesia dibawa oleh para pedagang, bukan dengan cara perang. 

"Karena sejarah Islam di Indonesia di Asia Tenggara itu bukan datang dengan perang," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya