Tangis Kakak Sudirman Said: Terlalu Kalau Orang Sini Tak Memilih

Sudirman Said dan kakaknya
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Meski tak memiliki hak pilih di Pilgub Jawa Tengah, calon gubernur nomor urut 2 Sudirman Said ikut memantau sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS di Brebes. Pria yang maju berpasangan dengan Ida Fauziyah itu secara khusus lalu bertemu sang kakak, Mardhono.

Raffi Ahmad Diduga Maju ke Pilkada Jateng, Netizen: Mending Jangan Deh Aa

Keduanya bertemu di TPS 10 Desa Tegalgelah, Kecamatan Bulakamba, Brebes. Pertemuan keduanya berlangsung dengan diiringi tangis keluarga. 

"Tak dongakke jadi le. Kebangetan temen wong kene seng ora milih kowe (Aku doakan kamu jadi dik. Keterlaluan jika orang di sini tak memilihmu)," kata Mardhono sembari menangis saat menyambut Sudirman Said di Brebes, Jateng, Rabu, 27 Juni 2018.  

Sudirman Said Dinilai Pantas Maju Pilgub DKI Jakarta 2024

Pertemuan dua kakak adik itu pun disaksikan oleh kerumunan warga di lokasi TPS. Mereka mengaku bangga karena putra daerah yang tak disangka-sangka bisa maju ke Pilkada Jawa Tengah sebagai calon gubernur.

"Saya dahulu selalu berpesan pada dia untuk jangan masuk partai, jangan korupsi, jangan neko-neko," kata Mardhono, suaranya terdengar lirih di tengah isakannya. 

Sudirman Said Tak Serahkan Dokumen Persyaratan Daftar Cagub via Independen

"Lha ini saya diusung oleh partai Mas, pripun?" jawab Sudirman Said yang disambut gelak tawa warga.

Mardhono adalah kakak Sudirman Said. Dia yang disebut membiayai pendidikan Sudirman dan menjadi tumpuan keluarga karena memang kondisi ekonomi Mardhono dianggap relatif lebih baik dibanding keluarganya yang lain.

Sementara itu, hiruk pikuk kegiatan Sudirman keliling TPS ke TPS pula diisinya dengan bertemu teman-teman masa sekolah. Sudirman masih ingat nama-nama temannya di sekolah dahulu.  

Dalam kesempatan itu, Sudirman mengajak kepada seluruh warga Jawa Tengah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur hari ini. 

"Kepada seluruh warga Jateng  ayo datang ke TPS, gunakan hak pilih kita. Karena hak pilih kita menuntun kita untuk menentukan pemimpin," katanya.

Menurut Sudirman, pesta demokrasi yang telah mencapai puncaknya pada tanggal 27 Juni 2018 ini menuntut seluruh warga Jateng untuk menentukan hak pilihnya. 

"Memilih pemimpin adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak dan kewajiban harus berjalan imbang jika ingin memiliki pemimpin yang sesuai hati nurani maka sudah menjadi suatu keharusan untuk turut andil dalam pilkada," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya