Suara Cawalkot Malang Tersangka Korupsi Tempel Ketat Rivalnya

Mochamad Anton, wali kota nonaktif Malang, mengenakan rompi oranye setelah menjalani pemeriksaan di kantor KPK di Jakarta pada Selasa, 27 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA – Perolehan suara pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Malang, Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko, masih unggul daripada dua pasangan rival mereka.

Abah Anton Ngaku Tak Kapok Maju Pilkada Kota Malang: Ulama Milih Kita untuk Lakukan Perubahan

Berdasarkan pemutakhiran data pada laman KPU, Infopemilu.kpu.go.id, yang diakses pada Jumat siang, 29 Juni 2018, pasangan Sutiaji-Edi meraih 163.011 suara atau 44.51 persen. Perolehan suara itu hasil rekapitulasi 1.384 dari 1.400 TPS atau sudah mencapai 98.86 persen dari keseluruhan TPS.

Namun, perolehan suara pasangan itu ditempel ketat sang petahana, Mochamad Anton, yang berpasangan dengan Syamsul Mahmud. Wali kota nonaktif yang kini berstatus tersangka suap dan ditahan oleh KPK itu meraih 133.985 suara atau 36.58 persen.

Moreno Soeprapto Minat Jadi Wali Kota Malang, Singgung Restu Prabowo

Di urutan ketiga ialah pasangan Ya'qud Ananda Gudban-Ahmad Wanedi, yang merengkuh 69.251 suara atau 18.91 persen. Ya'qud Ananda Gudban berstatus serupa Anton dan kini ditahan oleh KPK. Dia termasuk dalam 18 anggota DPRD Kota Malang yang menjadi tersangka suap.

KPU Kota Malang mengingatkan masyarakat bahwa rekapitulasi berdasarkan data formulir model C1 yang bersifat sementara dan tidak final karena belum mencapai seratus persen. "Hasil rekapitulasi secara manual dan perkembangan terus kita lakukan hingga suara masuk seratus persen," kata Zaenudin.

Hujan Deras, Seorang Ibu Tewas Tertimpa Tembok Kecamatan di Malang

Sutiaji, kandidat yang unggul sementara, sudah mengklaim bahwa dialah pemenang Pilkada Kota Malang. Dia bahkan mengklaim unggul di sebagian besar kelurahan se-Kota Malang, yaitu 55 dari 57 kelurahan.

"Masyarakat telah melihat program yang berdasarkan regulasi, di mana program itu 90 persen akan terealisasi. Kita telah menguasai kemenangan di 55 kelurahan, artinya pemahaman masyarakat telah merata terkait program yang ditawarkan," kata Sutiaji kepada wartawan pada Kamis malam.

Tersangka suap

Ada tiga pasangan calon dalam Pilkada Kota Malang, antara lain Ya'qud Ananda Gudban-Ahmad Wanedi, didukung PDIP, PAN, PPP, Partai Hanura, dan Partai Nasdem; Mochamad Anton-Syamsul Mahmud, didukung PKB, PKS, dan Partai Gerindra; dan Sutiaji-Sofyan Edi, yang dicalonkan Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Namun Ya'qud Ananda Gudban dan Mochamad Anton kini berstatus tersangka dan menjadi tahanan KPK. Mereka disangka menerima dan memberi suap yang berkaitan dengan pembahasan APBD Perubahan Kota Malang tahun 2015.

Kasus ini bermula dari penetapan 18 anggota DPRD Kota Malang sebagai tersangka suap pembahasan APBD tahun 2015. Ke-18 anggota DPRD yang ikut ditetapkan sebagai tersangka, di antaranya yakni Wakil Ketua DPRD Malang, yakni M Zainudin, dan Wiwik Hendri Astuti.

Para anggota lain ialah Suprapto, Sahrawi, Salamet, Mohan Katelu, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, Tri Yudiana, Heri Pudji Utami, Hery Subianto, Ya'qud Ananda Budban, Rahayu Sugiarti, Sukarno, Sulik Lestyowati dan Abdul Rachman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya