VIVA – Pesawat Kargo milik Indo Airlines dengan register PK-MYR mengalami kerusakan saat mendarat di Bandara Wamena, Jumat 6 Juli 2018. Pesawat tiba-tiba mogok akibat mesin mati mendadak sebelum sempat parkir di area apron Bandar Udara Wamena, Papua.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, pesawat kargo itu mengalami kerusakan pada hidrolik mesin pendorong di sayap di sebelah kanan saat mendarat di kandasan pacu Bandara Wamena. "Engine breaknya tak berfungsi pesawat berhenti secara mendadak," ujar Kamal.
Pesawat B732 yang dipiloti Dani dan Copilot Johan sebelumnya terbang dari Bandara Sentani membawa muatan bahan bangunan dengan total berat angkutan 12 ton tujuan Bandara Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Setelah 45 menit di udara pesawat kargo itu mendarat di landasan pacu atau runway 15 Bandara Wamena dengan aman sampai di runway 33.
"Namun saat pesawat kargo memutar arah akan melakukan parkir pada apron dua, tiba-tiba hidrolik pada mesin pendorong mesin di sayap kanan pesawat mengalami kebocoran dan meneteskan oli ke runway sehingga engine break mesin pesawat tidak berfungsi dan berhenti di runway 33 depan taxi way "D" apron 2," kata Kamal menjelaskan.
Petugas Pemadam Kebakaran Bandara Wamena mengerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi berhentinya pesawat dan melakukan upaya penyemprotan busa khusus ke area tumpahan oli pada runway 33 dan pihak Avsec melakukan sterilisasi runway sehingga seluruh jadwal penerbangan dihentikan.
"Kemudian pesawat ditarik dan dipindahkan menggunakan forklip dari runway 33 melewati taxi way "D" menuju apron 2 dan parkir. Pesawat kargo My Indo berhasil parkir dengan aman pada apron 2 selanjutnya dilakukan bongkar muatan barang kargo pesawat dan dilakukan perbaikan. Pembersihan dan sterilisasi runway 33 selesai dilakukan dan penerbangan kembali dibuka, pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun materil," kata dia.
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
