UGM Gelar Ujian Mandiri Serentak di Empat Kota

UGM gelar ujian mandiri di Universitas Pancasila, Jakarta, Minggu, 8 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Damawan.

VIVA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar ujian seleksi mandiri serentak di empat kota di Indonesia. Salah satu lokasi yang dipilih ialah Universitas Pancasila (UP), di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu, 8 Juli 2018.

BEM UGM Usul Adakan Kuota Tertentu dalam Program MBKM

Dengan ujian serentak tersebut, UGM menargetkan sebanyak 30 persen dari 12 ribuan peserta yang mendaftar. Ujian tertulis yang melibatkan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) itu bertujuan untuk mempermudah para calon mahasiswa agar tidak perlu repot mengikuti ujian langsung UGM, yang berlokasi di Yogyakarta.

Ketua Kagama DKI Jakarta, Meinarwati mengungkapkan, ujian tertulis atau yang disebut Utul ini berlangsung di empat kota yang salah satunya di UP, Jakarta Selatan, dengan kuota peserta sebanyak 5.000 orang.

UGM Buka Pendaftaran Bakal Calon Rektor 24 Januari 2022

"Di sini kami siapkan kuota pendaftar sebanyak 5.000 peserta, tapi yang terdaftar sampai saat ini 4.951 peserta. Nah, dari peserta itu bidang sainstek ada 3.345 peserta. Kemudian sosial dan hukum ada 1.513 peserta dan campuran atau 93 peserta," katanya pada wartawan.

Meinarwati mengaku pihaknya hanya bertugas untuk menyelenggarakan, sedangkan ketentuan telah diatur langsung dari UGM. "Pengawasnya semua alumni UGM angkatan 80 sampai 2010. Kami ambil yang muda terkait mobilitas. Di sini ada 492 pengawas."

Fakultas Psikologi UGM Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Dampak Pandemi

Lebih lanjut dia menjelaskan, Kagama dan UGM sengaja memilih UP sebagai salah satu lokasi ujian mengingat lokasinya yang cukup strategis dan memiliki daya tampung peserta yang cukup luas. "Di sinikan mudah diakses, dan bisa naik kereta, turun langsung depan kampus. Kami sudah dua kali mengadakan ujian di sini," katanya.

Di tempat yang sama, Panitia Pusat UGM, Djaka Marwasda, mengatakan UGM sebagaimana perguruan tinggi yang lain melaksanakan proses seleksi mahasiswa dengan tiga jalur, yakni jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri.

"Untuk SNMPTN atau nilai rapot 50 persen kuota, SBMPTN 20 persen dari kuota, nah khusus jalur mandiri 30 persen dari kuota. Khusus jalur mandiri kenapa kami adakan di beberapa kota, karena kami kerja sama dengan Kagama. Mereka yang tahu peminat di daerahnya," katanya.

Djaka mengungkapkan ujian tertulis dengan jalur mandiri yang berlangsung pada hari ini digelar secara serentak di empat kota besar, di antaranya Pekanbaru, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Jakarta dan Medan.

"Nah, Jakarta salah satunya cukup banyak. Sebenarnya 5.000 peserta masih kurang, namun karena keterbatasan teknis kami batasi dulu. Kemudian di tempat lain Medan, Pekanbaru, dan Kalimantan Selatan pertimbangannya animo. Semakin banyak peminatnya diberikan prioritas agar tidak terbebani datang ke Yogya," tuturnya.

Djaka juga mengatakan, program yang paling banyak diminati ialah fakultas kedokteran kemudian tekhnik dan farmasi. Dia menambahkan pihaknya sengaja bekerja sama dengan universitas ketimbang sekolah untuk menghindari konflik of interest.

"Ini juga bisa dijadikan ajang promosi bagi pihak universitas swasta."

Selain itu, untuk menjaga kemurnian nilai para peserta, penyelenggara juga menjamin telah mengantisipasi adanya praktik-prakatik curang yang dilakukan para joki ujian. Salah satunya ialah dengan melibatkan langsung para alumni.

"Tentu kami ada SOP dalam pengawasan, salah satunya mengantisipasi terjadinya perjokian. Tapi karena ini menyangkut teknis tidak bisa kami sebutkan. Ya salah satunya dengan melibatkan alumni," kata Djaka.

Strategi UP

Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UP, Samsu Rizal, pun tak memungkiri jika ujian yang digelar UGM di UP menjadi salah satu strategi promosi.

"Kami dari pihak UP tentu berterimakasih dengan UGM, dan kagama DKI karena telah memberikan kepercayaan pada kami untuk melaksanakan ujian tertulis. Ini jadi ajang untuk promo, memperkenalkan Universitas Pancasila pada masyarakat," katanya.

Samsu mengatakan di sini telah tersedia tujuh fakultas. Dan ia pun berharap, ujian mandiri tersebut bisa menjadi alternatif kedua para peserta untuk masuk ke perguruan tinggi swasta.

"Harapan kami tentu seperti itu, UP bisa jadi alternatif para calon mahasiswa. Di tahun ini kami terima 2.600, nanti ada gelombang kedua. Paling banyak peminatnya sekarang ini farmasi, kemudian hukum." (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya