Nelayan Banten Masih Takut Berlayar di Lokasi Pipa Gas Bocor

Suasana di perairan Banten pasca pipa gas di lepas pantai bocor
Sumber :

VIVA – Pasca penanganan kebocoran pipa gas bawah laut milik PT CNOOC di perairan Banten, pada Senin, 9 Juli 2018, nelayan dan angkutan penyeberangan di perairan sekitar masih khawatir melaut. Mereka mengubah rute untuk tindak melintas di sekitar lokasi.

Pipa Gas PetroChina Jambi Meledak, 8 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

"Bukan enggak boleh, tapi khawatir kenapa-kenapa. Saya kan penyeberangan, kebetulan saya kapten," kata Hawasi, salah satu pemilik kapal di pelabuhan penyeberangan Grenyang, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, Selasa, 10 Juli 2018.

Hawasi mengaku sempat melintas di lokasi semburan gas bercampur air laut, kemarin, saat semburan air dalam keadaan tinggi. "Saya sudah melintas ke arah gas, sebelah selatan, lagi kenceng-kencengnya itu. Lagi aktif, lagi nyemburin ke atas," terangnya.

Pipa Gas Bocor di MT Haryono Cawang, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Begitu pun nelayan lainnya, Nawawi, mengaku harus berpindah tempat mencari ikannya, dari titik lokasi bekas semburan gas.

"Agak geser ke sebelah selatan. Agak jauh dari lokasi semburan gas," kata Nawawi saat ditemui di tempat yang sama.

Pipa Gas Bocor Lagi di Cawang, PGN Angkat Bicara

Dia bercerita kalau kini semburan gas itu sudah tidak ada lagi. "Sudah enggak ada lagi semburan gas. Kemarin iya, (semburan gas) sekitar empat jam," katanya.

Kebocoran pipa gas bawah laut milik PT CNOOC, diduga karena terkena jangkar sebuah kapal, sekitar pukul 10.00 WIB, Senin, 9 Juli 2018. Petugas kepolisian dari Ditpolair Polda Banten telah membuat parimeter sejauh dua mil dari titik semburan gas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, titik kebocoran pipa gas bawah laut berada di koordinat 05-55-52.S /106-07-075.E atau di perairan antara Pulau Panjang dengan Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya