Kesaksian Warga Mataram soal Guncangan Keras Gempa Lombok

Korban luka gempa bumi di Lombok dibawa ke ambulans
Sumber :
  • YAYAN KOPI/via REUTERS

VIVA – Nusa Tenggara Barat kembali diguncang gempa, Minggu 5 Agustus 2018. Gempa Lombok pertama terjadi dengan magnitude 7,0 Skala Ritchter (SR). Setelah itu terjadi gempa susulan sebesar 5,6 SR dan 5,0 SR. Salah satu warga Mataram, Baiq Nirmala yang dihubungi tvOne, Minggu 5 Agustus 2018 mengaku saat gempa terjadi ia sedang  di jalan.

Baiq mengungkapkan bahwa ia sedang berada di dalam mobil. Guncangannya sangat hebat. 

"Besar banget gempanya. Mobil goyang-goyang, kabel meledak-ledak gitu di jalan, Jadi kan ada lampion-lampion itu, jadi meledak-ledak gitu, mungkin kabelnya ," katanya. 

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat sangat panik. Dan beberapa jalan juga gelap karena listrik dipadamkan sehingga menambah panik warga.

"Macet ya, semua orang panik. Jadi kita masih di jalan. Macet karena banyak jalan yang ditutup," ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa jalanan sempat gelap. Selain itu, ia juga sempat kesulitan menghubungi keluarganya. Ia juga sempat panik ketika disebutkan ada peringatan dini soal tsunami. Maklum, rumahnya tak jauh dari tepi pantai. 

"Alhamdulillah tadi sudah bisa menghubungi ipar saya. Dia sudah di lokasi jemput adik saya dan anak-anaknya, juga anak saya," katanya.

Gempa Lombok ini juga berdampak sampai Bali dan juga Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Parah, Dana Rehabilitasi Gempa Lombok Dibuat Main Judi Online
Warga mengangkat sepeda dari reruntuhan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lombok Barat, NTB, 2018 lalu.

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

Jaminan hidup tahap II untuk korban gempa NTB senilai Rp89,36 miliar akan disalurkan pada akhir bulan November 2020.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2020