Pendaki Dilarang Rayakan HUT RI ke-73 di Puncak Gunung Semeru

Pendaki Gunung Semeru saat berada di Ranu Kumbolo, Selasa, 19 Desember 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Setiap peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Gunung Semeru menjadi tujuan favorit para pendaki untuk merayakan hari spesial tersebut. Namun pendaki saat ini dilarang ke puncak Mahameru.

Antisipasi Wisatawan Nekat, Penjagaan di Bromo-Semeru Diperketat

Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (BB TNBTS), melarang para pendaki merayakan HUT RI ke-73 di puncak gunung yang berada di ketinggian 3.676 Meter dari permukaan laut itu. Faktor keselamatan menjadi tujuan utama pelarangan ini.

"Kegiatan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 dilaksanakan di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Dilarang ke puncak karena batas pendakian hanya sampai Kalimati," kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie di Jatim, Kamis, 16 Agustus 2018.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tutup Total Selama PPKM Darurat

John mengatakan pelarangan ini demi keselamatan para pendaki. Pihaknya telah menyiapkan beberapa tempat sebagai lokasi perayaan HUT RI ke 73. Di antaranya di Ranu Regulo, Ranu Pani, Ranu Kumbolo, dan Kalimati.

"Sebagai antisipasi, petugas akan dibantu beberapa komunitas pecinta alam. Total personel yang disiagakan sebanyak 200 dari TNBTS dan pecinta alam. Karena meski dilarang, pasti ada saja yang merayakan di puncak," ujar John Kennedie.

Libur Lebaran, Kawasan Bromo-Semeru Ditutup pada 13-23 Mei 2021

John mengatakan, saat ini pendaftaran pendakian pada 17 Agustus telah ditutup. Pihak Balai Besar TNBTS menetapkan daya tampung Gunung Semeru hanya untuk 2.000 orang.

"Sudah ditutup sehari cukup 600 orang karena jumlah itu dalam waktu tiga hari sejak 15 Agustus sudah mencapai 2 ribu orang ditambah 200 dari TNBTS dan pecinta alam yang ikut merayakan HUT RI di Semeru," tutur John Kennedie.

John mengatakan pecinta alam yang turut membantu petugas TNBTS selama perayaan HUT RI bertugas melakukan penjagaan di beberapa blok untuk menghindari pendaki yang ingin naik tanpa prosedural.

"Ada 50 orang dari komunitas Gimbal Alas, 10 orang bertugas di Kalimati, 20 orang di Ranu Kumbolo, sisanya membantu administrasi dan pengecekan pendaki di Ranu Pani. Juga ada mahasiswa pecinta alam HIMAKPA dari Institut Teknologi Nasional Malang sebanyak 14 orang dengan tugas mempersiapkan peralatan untuk upacara HUT RI," kata dia. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya