- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah sudah melaksanakan ibadah salat Hari Raya Idul Adha 1439 H sekaligus melaksanakan pemotongan hewan kurban, Senin 20 Agustus 2018.
Jemaah ini merayakan Idul Adha lebih awal dari Pemerintahan Indonesia, yang menetapkan Rabu 22 Agustus 2018. Sekretaris Majelis Fatwa Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani mengatakan untuk pelaksanaan Hari Raya Idul Adha dipusatkan di tiga lokasi di Indonesia.
“Ya benar, Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah telah melaksanakan salat Idul Adha tadi pagi,” ucap Yusuf kepada wartawan, Senin siang.
Untuk penetapan 10 Dzulhijjah 1439 H, Yusuf menjelaskan Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah sudah melakukan hitungan sesuai dengan kalender hisab qamariyah. Pada Idul Fitri lalu, penentuan 1 Syawal 1439 H yang didasarkan pada penghitungan ini juga lebih cepat dua hari dari ketetapan pemerintah.
Salat Idul Adha digelar jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah kali ini dipusatkan di tiga lokasi. Di Sumatera Utara, ibadah ini digelar di Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim di Bandar Tinggi, Simalungun.
“Untuk jemaah yang bermukim di Riau dan Kepulauan Riau digelar di Rumah Suluk Darus Shofa, Kandis, Siak, Riau. Sementara bagi jemaah yang ada di Pulau Jawa, salat Id digelar di Rumah Suluk Darussalam, Cigombong, Bogor,” kata Yusuf.
Yusuf mengungkapkan Salat Idul Adha di Bandar Tinggi, Simalungun, tadi pagi diikuti sekitar 1.000 jemaah. Syekh Muda Ruslan Su'aib dipercaya menjadi khatib dan imam salat.
“Jemaah yang mengikuti salat Idul Adha kali ini memang tidak seramai Idul Fitri lalu. Idul Fitri mencapai 3.000 orang, Idul Adha ini hanya sekitar 1.000 orang,” ungkap Yusuf.
