Polisi Bilang Hoax soal Pengunggah Video Pawai TK Bercadar Diburu
- Istimewa
VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur membantah bahwa aparatnya mencari dan akan menyelidiki pengunggah video pawai budaya siswa Taman Kanak-kanak di Kota Probolinggo yang menampilkan kostum bercadar serta mendekap replika senjata laras panjang. Pawai itu menjadi polemik karena menampilkan simbol kekerasan dan radikalisme.
Diprakarsai Dinas Pendidikan setempat, pawai itu berlangsung di Kota Probolinggo pada Sabtu, 18 Agustus 2018. Salah satu peserta pawai ialah TK Kartika V, yang menampilkan siswanya dengan kostum bercadar hitam sambil mendekap replika senjata laras panjang. Video mereka berpawai terunggah di media sosial lalu hebohlah jagat maya.
Kepolisian Resor Kota Probolinggo sebetulnya sudah mengklarifikasi dan mempertemukan para pihak terkait, termasuk pihak TK Kartika V Kota Probolinggo, sekolah yang siswanya berkostum jadi polemik itu. Otoritas sekolah meminta maaf dan tidak ada kesengajaan serta niat untuk menampilkan simbol radikalisme.
Polemik tak berhenti setelah ada isu bahwa polisi tengah menyelidiki pengunggah video pawai tersebut. Ramailah jagat maya, termasuk putri Gus Dur, Yenny Wahid. "Saya tidak paham kenapa polisi justru fokus menyelidiki pengunggah video pawai anak TK bercadar," katanya dalam akun Twitter-nya, @yennywahid, pada Senin, 20 Agustus 2018.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, membantah isu penyelidikan pada pengunggah video tersebut. "Ada media yang mengabarkan bahwa Kapolres (Kota Probolinggo) mengejar yang meng-upload video, itu hoax," katanya kepada VIVA di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Selasa, 21 Agustus 2018.
Barung mengklarifikasi bahwa, "Yang benar Kapolres menyatakan bahwa ini sudah clear, sudah ada permintaan maaf dari sekolah, ada juga kepala sekolahnya. Itu saja."