Kebakaran Hutan Kalimantan, BNPB: Kebiasaan Masyarakat Membakar

Ilustrasi/Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Kebakaran hutan di berbagai wilayah Indonesia dan salah satunya di Kalimantan Barat disebabkan oleh masalah klasik yaitu masyarakat membakar hutan untuk membuka lahan. 

Kasus Kebakaran Hutan, Dua Perusahaan di Kalbar Mulai Disidang

"Banyaknya titik panas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat ini terkait dengan kebiasaan masyarakat membakar lahan sebelum membuka lahan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018. 

Menurut dia, masyarakat di Kabupaten Sanggau, Sambas, Ketapang, Kubu Raya dan lainnya memiliki tradisi gawai serentak yaitu kebiasaan persiapan musim tanam dengan membuka lahan dengan cara membakar. Meskipun pemerintah daerah telah melarang namun ternyata kebiasaan ini masih dipraktikkan di banyak tempat di Tanah Air. 

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

"Tantangan ke depan bagaimana memberikan solusi kepada masyarakat agar dapat menerapkan pertanian tanpa bakar atau insentif tertentu," tuturnya. 

Diketahui, dampak kebakaran hutan dan lahan di Kota Pontianak telah menyebabkan kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikulat (PM10) terukur 166 Mikrogram per Meter Kubik atau kategori tidak sehat. 

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2020

"Sebaran asap mengarah ke utara di wilayah Kalimantan Barat bagian barat. Sebanyak 2.000 orang dilaporkan menderita sakit ISPA selama musim kemarau ini," ujar Sutopo. 

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melantik lima Bupati dan Wakil Bupati

Baru Dilantik, 5 Bupati di Kalbar Diminta Cegah Kebakaran Hutan

Gubernur Kalbar meminta 5 bupati yang baru dilantik agar fokus penanganan COVID-19 dan kebakaran hutan

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2021