- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan pada 28 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk wilayah hukumnya.
Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, pengamanan ini penting mengingat lebih banyak jumlah TPS. Menurut dia, jumlah TPS di Pemilu 2019 akan lebih banyak dibandingkan Pilkada DKI 2017.
"Itu berbeda dengan misalkan di Pilkada DKI hanya 15 ribu TPS. Di sini 28 ribu TPS jadi banyak yang harus disiapkan Polda Metro Jaya dalam proses pengamanan," kata Fritz di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 28 Agustus 2018.
Namun, ia mengaku belum menentukan titik mana yang pengamanannya dapat porsi lebih karena dianggap rawan dalam Pemilu 2019. Merujuk Pilkada 2018 lalu, setidaknya ada tiga bentuk pelanggaran yang jadi perhatian terkait pengamanan.
Dia menjelaskan maksud tiga bentuk pelanggaran yang dimaksud terjadi pada saat pencalonan, masa kampanye dan masa tenang. Ia pun mengimbau masyarakat menjaga keberlangsungan pemilu yang damai agar tercipta pemilu damai nantinya.
"Paling tinggi di antaranya adalah masa kampanye. Di hari pemungutan suara tidak sebanyak tahun-tahun yang lalu.”(mus)
Calon Anggota KPU-Bawaslu Wajib Tes PCR 2 Kali Sebelum Uji Kelayakan
Tes PCR kedua, kata Junimart, dilakukan menjelang uji kepatutan dan kelayakan calon anggota KPU-Bawaslu dilakukan yakni sebelum 14 Februari.
