Salawat Iringi Pembongkaran Masjid di Tengah Tol Semarang-Batang

Warga memindah kubah Masjid Baitul Mustaghfirin di tengah tol Semarang-Batang
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Masjid Baitul Mustaghfirin yang berdiri kokoh di tengah jalan tol Trans Jawa Semarang-Batang akhirnya dibongkar, Jumat, 28 September 2018.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Pembongkaran masjid yang berlokasi di Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan itu dilakukan dengan ritual khusus ratusan warga bersama puluhan pekerja proyek tol.

Ritual bongkar masjid itu dimulai dengan salat Jumat bersama. Setelah itu, ratusan warga mengadakan tumpengan dan diakhiri doa oleh pengurus masjid. 

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Sekitar pukul 14.00 WIB, warga menurunkan kubah masjid dan diboyong ke masjid baru yang berjarak 300 meter dari masjid lama. Proses boyong kubah diiringi dengan bacaan salawat oleh kerumunan orang.

Manajer pengendalian lahan PT Jasa Marga Semarang-Batang, Hadi Susanto mengungkapkan, Masjid Baitul Mustaghfirin merupakan satu-satunya bangunan masjid yang tersisa di jalan tol Semarang-Batang. Pihaknya bersyukur semua pihak telah bersepakat untuk mendukung percepatan proyek tol Trans Jawa itu.

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

"Berkat kerja sama dan silaturahmi antara semua pihak terkait hari ini, masjid bangunan lama dapat dibongkar dan resmi pindah di masjid yang baru, " kata Hadi, di sela penurunan kubah masjid, Jumat, 28 September 2018. 

Hadi menjelaskan, pemindahan masjid di tengah tol itu untuk kepentingan umat muslim yang lebih besar. Apalagi, masjid pengganti jauh lebih luas dari masjid lama serta dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang. 

Dari 34 bidang lahan proyek tol Batang-Semarang, saat ini masih menyisakan satu titik lahan lagi yang harus dibongkar, yakni bangunan milik sebuah yayasan di Kecamatan Ngaliyan. Namun, Hadi memastikan bangunan berupa sekolah dan masjid itu, akan dipindahkan ke lokasi baru pada akhir Oktober. 

Saat ini, progres keseluruhan fisik tol telah mencapai 88 persen, dengan total pengadaan tanah sekitar 86 persen. Kekurangannya hanya penambahan lahan, seperti akses pendukung di sekitar ruas jalan tol dari Batang hingga exit tol Krapyak Semarang. "Kami optimistis jalan tol Semarang-Batang keseluruhan bisa diresmikan akhir tahun ini sesuai intruksi presiden," ujarnya.

Rusmanto, nazir masjid Baitul Mustaghfirin mengungkapkan, pembongkaran masjid dilakukan setelah masjid pengganti hampir rampung. Bangunan masjid pengganti lebih luas yakni 675 meter persegi. Usai pemindahan kubah akan dilanjutkan dengan pemindahan mimbar serta bedug masjid. "Masjid lama ini dibangun tahun 1991 silam. Luasnya sekitar 329 meter persegi," katanya.

Ia enggan menyebutkan jika pengurus masjid dan warga sempat menolak pembongkaran. Warga  hanya ingin menunggu bangunan masjid baru dipastikan telah selesai. "Dari awal bukan penolakan tapi koordinasi biar ada titik temu untuk semua. Harapannya, masjid baru nanti menimbulkan keberkahan baru dan lebih baik lagi, " katanya berharap. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya