Bahagianya Generasi Milenial Gus Dur Ketika Yenny Berpolitik Lagi

Generasi Milenial Gus Dur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA - Sekelompok mahasiswa dan pemuda mengatasnamakan Generasi Milenial Gus Dur menggelar tasyakuran atas kembalinya putri kedua KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, ke panggung politik. Mereka berharap kehadiran Yenny mampu menyejukkan pesta demokrasi 2019.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Yenny Wahid akhirnya memutuskan untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut dua, Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019. Keputusan itu jadi sorotan karena seterunya, A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga mendukung Jokowi. Lain dari itu, suami Yenny, Dhohir Farisi, aktif di partai besutan Prabowo Subianto, Gerindra.

Koordinator Generasi Milenial Gus Dur, Abdus Salam, menjelaskan bahwa Yenny Wahid merupakan figur berpengaruh dari keluarga Gus Dur. Karena itu, keputusan politiknya di Pilpres kali ini tentu saja juga akan memengaruhi konstelasi politik.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

"Sebagaimana diketahui, beliau sudah mengeluarkan keputusan politik," katanya di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 30 September 2018.

Aktivis Generasi Milenial Gus Dur turut mendukung Yenny Wahid yang kembali terjun ke dunia politik pada Pilpres 2019. "Sehingga garapan kami, bersama teman-teman Generasi Millenial Gus Dur ini, politik di Indonesia itu sejuk, tidak seperti yang kita ketahui selama ini," ujar Salam.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

Harapan itu diimpikan karena Yenny adalah putri dari tokoh bangsa, yakni Gus Dur. Tentu saja pemikiran-pemikiran dan cita-cita luhur Gus Dur tentang kebangsaan terwariskan secara apik.

"Nah, pemikiran pemikiran Gus Dur, menurut kami ini adalah politik politik kebangsaan yang toleran, dan penuh kedamaian, sejuk," tuturnya.

Dengan kehadiran Yenny Wahid di panggung politik, lanjut Salam, diharapkan dapat menyejukkan konstelasi politik di Indonesia. Mengingat, selama ini masih ada ruang-ruang konfrontasi opini antara dua pihah, baik fitnah maupun berita hoax.

"Sehingga proses demokrasi di negeri ini berlangsung sehat dan jauh dari kegaduhan," kata Salam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya