Curiga Ada Barbuk Meikarta, KPK Tak Sita Apapun di Rumah James Riady

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencurigai adanya jejak rasuah terkait pengurusan izin Meikarta di kediaman CEO Lippo Group, James Riady. Karena itu, pihaknya turut menggeledah rumah taipan tersebut beberapa waktu lalu. 

Meikarta Target Serahterimakan 3.100 Unit Apartemen pada 2022

Namun dikonfirmasi hasil penggeledahan, Jubir KPK Febri Diansyah, mengatakan pihaknya tidak menyita apa-apa di kediaman James pascapenggeledahan.

"Tidak ada yang disita dari penggeledahan di rumah James Riady," kata Febri kepada awak media melalui pesan singkatnya, Kamis, 25 Oktober 2018.

Konsep Urban Living Meikarta Raih Penghargaan Ini

Ditanyai lebih jauh, apakah KPK kehilangan jejak barang bukti itu, Febri tak menjawab. Dia hanya menegaskan bila tim KPK sebelumnya menduga bahwa di tempat-tempat yang digeledah KPK, diduga ada bukti-bukti suap izin proyek Meikarta. Salah satunya di rumah James Riady. 

"Karena diduga terdapat bukti di lokasi-lokasi tersebut dan KPK perlu mendalami indikasi keterkaitan sejumlah pihak dalam perkara ini. Karena itulah, KPK berencana memeriksa James Riady dalam kasus ini sebagai saksi. Nanti akan diinformasikan kapan jadwal pemeriksaan," kata Febri.

Meikarta Tebar Promo Beli Hunian dan Kantor saat HUT RI ke-76

Dalam kasus ini, selain Direktur Operasi Lippo Group, Billy Sindoro, penyidik KPK juga menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Kadis PUPR Bekasi, Jamaludi, Kadis Damkar Sahat MBJ Nahar, Kadis DPMPTSP Bekasi, Dewi Tisnawati, serta Kabid Tata Ruang pada Dinas PUPR Bekasi, Neneng Rahmi, sebagai tersangka. 

Kemudian Henry Jasmen selaku pegawai Lippo Group dan dua Konsultan Lippo Group, Taryudi dan Fitra Djajaja.

Bupati Neneng dan yang lainnya diduga menerima hadiah atau janji Rp13 miliar terkait pengurusan perizinan proyek Meikarta. Namun realisasi pemberian itu, sampai saat ini baru sekitar Rp7 miliar melalui beberapa Kepala Dinas.

Keterkaitan sejumlah dinas karena proyek tersebut cukup kompleks, yakni miliki rencana membangun apartemen, pusat perbelanjaan, RS, hingga tempat pendidikan. Jadi dibutuhkan banyak perizinan.

Pada kasus ini, penyidik KPK pun sudah geledah sejumlah tempat. Salah satunya rumah James Riady yang diketahui merupakan bos besar Lippo Group.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya