- VIVA/Arrijal Rachman
VIVA – Proses evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, telah memasuki hari ketujuh, Minggu, 4 November 2018.
Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, tim gabungan masih masih memprioritaskan pencarian korban yang kebanyakan dalam kondisi tak utuh.
"Mudah-mudahan kalau ada korban bisa kami ambil dan kami serahkan ke Rumah Sakit Polri," kata Syaugi saat menyampaikan keterangan pers di posko evakuasi, JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 4 November 2018.
Hingga saat ini, Syaugi mengatakan, sudah ada 105 kantong jenazah yang diserahkan Disaster Victim Investigation (DVI) Polri untuk kemudian diidentitikasi. Jumlah itu dipastikan akan bertambah mengingat sejak Sabtu, 3 November 2018 malam masih dikumpulkan kantong jenazah di daratan pantai Tanjung Pakis.
"Sampai siang ini kami sudah serahkan kantong jenazah 105. Sementara ada di TKP di laut masih ada beberapa lagi termasuk di Tanjung Pakis," katanya.
Ia melanjutkan, penyisiran pencarian korban dari berbagai sisi arah terus dilakukan. Dengan cara itu, ia berharap, pencarian itu bisa menemukan korban yang bisa saja terpental karena terbawa arus. "Makanya kami akan menyapu di pinggir pantai maupun daratan," kata Syaugi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari posko evakuasi di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebanyak 1.396 personel gabungan dikerahkan dari berbagai instansi.
Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba
Lion Air Group angkat bicara soal kabar yang beredar yang menyebutkan dua pegawai mereka ditangkap polisi karena terlibat penyelundupan narkoba.
