Ribuan Warga Gelar Aksi Kecam Ucapan Prabowo soal 'Tampang Boyolali'

Ribuan warga Boyolali turun ke jalan buntut ucapan capres Prabowo Subiant.o
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Ribuan warga Boyolali turun ke jalan buntut dari pidato Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyebut 'tampang Boyolali'. Aksi tersebut dipusatkan di dua lokasi, yakni Patung Kuda Simpang Lima dan Gedung Mahes.

Wakili Alumni Akabri, Begini Doa SBY untuk Prabowo

Massa turun ke jalan dengan mengendarai sepeda motor. Mereka membawa berbagai poster yang bertuliskan kecaman terkait ucapan mantan Danjen Kopassus itu soal 'tampang Boyolali'.

Kapolres Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Andhi mengatakan, aksi yang mengatasnamakan Forum Boyolali Bermartabat itu diikuti ribuan orang dari seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali. Aksi penyampaian aspirasi terkait dengan potongan video pidato yang viral di media sosial itu.

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Zulhas: Bagus Banget, Kita Dukung

"Warga yang ikut kegiatan itu sekitar 10 ribu orang. Mereka berasal dari 19 kecamatan di Boyolali. Kegiatan yang dipusatkan di Patung Kuda Simpang Lima dan gedung Mahesa itu dilakukan mulai pukul 07.00 WIB," kata Aries kepada VIVA, Minggu, 4 November 2018.

Selain membentangkan poster, aksi itu juga diisi dengan pentas berbagai kesenian tradisional dari Boyolali. "Kemasannya pawai kesenian tradisional seperti topeng ireng, drum blek dan lainnya. Mereka juga membentangkan poster tapi tidak ada orasi," ujarnya.

Halal Bihalal Akabri, Prabowo Ajak Alumni Berbuat yang Terbaik untuk Bangsa

Menurut Aries, jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 500 petugas gabungan dari Polri dan TNI. Mereka bertugas menjaga aksi turun ke jalan itu.

"Kegiatan ribuan masyarakat Boyolali yang menyampaikan aspirasi itu alhamdulillah berlangsung dengan aman dan tertib. Kegiatan itu berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, setelah itu mereka kembali ke daerahnya masing-masing," ujarnya.

Sebelumnya, seorang warga Boyolali bernama Dakun (47 tahun) melaporkan Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya, Jumat, 2 November 2018.

Pelaporan itu menyusul pidato Prabowo di Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa 30 Oktober 2018. Dakun tersinggung dan terhina lantaran Prabowo berkata soal “tampang Boyolali”.

Ia merasa ucapan Prabowo melecehkannya dan menilai perkataan Prabowo seolah menyatakan warga Boyolali miskin dan tidak pernah masuk mal dan hotel. Prabowo bergurau “tampang Boyolali” mungkin tak pernah memasuki hotel mewah di Jakarta.

"Itu terkesan miskin dan tidak pernah masuk mal atau hotel. Padahal, yang namanya hotel di Jakarta ini, saya sendiri contohnya, sering (ke hotel dan mal)," katanya di Markas Polda Metro Jaya.

Sementara itu, calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno membela Prabowo Subianto atas ucapan sang calon presiden yang menyebut “tampang Boyolali”.

Menurut dia, ungkapan itu esensinya ialah fenomena ketimpangan dan kesenjangan sosial. “Esensinya adalah adanya ketimpangan dan kesenjangan yang nyata antara yang kaya dan miskin. Kami ingin memperbaiki kesejahteraan ekonomi rakyat bawah dengan program ekonomi kerakyatan,” katanya saat bersilaturahmi dengan masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Sabtu, 3 November 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya