- VIVA.co.id/Putra Nasution
VIVA – Hujan deras yang melanda Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara beberapa hari terakhir ini mengakibatkan 13 kecamatan terendam banjir. Dilaporkan sebanyak 77 rumah juga dikabarkan hanyut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mandailing Natal M Yasir Nasution mengungkapkan total 77 rumah yang hanyut ada di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Lingga Bayu ada 46 rumah yang hanyut. Kemudian, di Batang Natal ada 31 rumah.
"Masyarakat yang rumahnya hanyut mengungsi ke rumah keluarga. Dua kecamatan itu habis terendam karena Sungai Batang Natal yang meluap," kata Yasir kepada wartawan, Kamis 8 November 2018.
Selain banjir, Kabupaten perbatasan antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat ini juga mengalami longsor. Yasir menjelaskan ada beberapa titik longsor yang hingga hari ini masih dilakukan pendataan.
"Satu orang meninggal karena tertimbun longsor. Korban tewas bernama Hafiz, (31) warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. Saat ini korban sudah ditemukan dan dievakuasi," kata Yasir.
Ia menambahkan kondisi banjir tersebut, sudah mulai surut. Atas hal itu, ribuan warga sempat mengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya untuk membersihkan material yang dibawah banjir.
Namun, dari dampak banjir tersebut, mengakibatkan akses jalan lintas provinsi juga terputus di Kecamatan Kotanopan.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga bencana," tutur Yasir.
Kepala BMKG minta Siagakan Pemantau Sungai dan Banjir Lahar Susulan di Sumbar
BMKG meminta untuk menyiagakan petugas pemantau aliran sungai yang berhubungan dengan Gunung Marapi sebagai langkah antisipasi banjir lahar dan hujan susulan.
