Ridwan Kamil Angkat Bicara Soal Fenomena Rendaman Pembalut

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait ramainya kasus temuan minuman hasil rendaman pembalut wanita yang mulai merambah di Jawa Barat.

Menurutnya, program-program kreatif dan produktif menjadi cara jitu memberantas hal-hal negatif, seperti kasus ini. Apalagi aparat hukum sudah bergerak untuk memberantasnya. 

“Menurut saya apapun ini saya tidak mau membahas satu persatu isu anak-anak muda yang mencari kenikmatan sesaat. Itu harus kita berantas dengan program-program produktif,” ujar Ridwan Kamil di DPRD Provinsi Jawa Barat jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat 9 November 2018.

Lanjut Ridwan Kamil, program creative center terus dihembuskan sejak menjabat wali kota Bandung. Program ini dibuat agar anak muda bisa memusatkan aktivitas mereka menjadi produktif dan teralihkan dari hal negatif.

“Kenapa saya mau bikin creative center, supaya nongkrongnya di creative center aja 24 jam mau ngapain ada di situ,” ujarnya.

Ridwan Kamil enggan membahas lebih lanjut soal kasus rebusan pembalut. Ia juga mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat hukum untuk diberantas. “Jadi saya enggak membahas bab (pembalut) itunya,” katanya.

Seperti diketahui, konsumsi minuman air rebusan dari rebusan pembalut wanita di Jawa Barat dinilai sudah mengkhawatirkan. Daerah perbatasan Jawa Barat dengan Jakarta dianggap sebagai lokasi aktif konsumsi air tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, Brigjen Sufyan Syarif menjelaskan, aktivitas tersebut merupakan modus baru dalam penyalahgunaan bahan kimia. Dari laporan yang diterima, kawasan Bekasi menjadi daerah paling aktif konsumsi minuman tersebut.

Membuang Pembalut di Gunung Ciremai, Membawa Petaka Bagiku

“Ini modus baru, perkampungan daerah Bekasi. Jawa Barat itu penyangga ibu kota, Bekasi, Bogor, Karawang kemudian sampai ke Sukabumi, Bandung juga, ini perlu diperhatikan sampai Cirebon,” ujar Sufyan di Bandung Jawa Barat, Rabu 8 November 2018.

Bahkan, Sufyan mengakui, dari laporan yang diterimanya, wilayah perkampungan menjadi ruang aktivitas para peminum rendaman pembalut.

Ridwan Kamil: Covid-19 Penyakit Orang Kota

“Ini menunjukan bahwa narkoba itu sudah masuk ke daerah-daerah. Di kampung-kampung sudah banyak, di desa-desa, di gunung-gunung,” katanya.
 

Santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam

Keren, Ponpes di Jombang Bikin Pembalut Ramah Lingkungan Untuk Santriwati

Piihak pondok memutuskan para santriwati harus beralih pemakaian. Santriwati diimbau menggunakan pembalut yang ramah lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
21 Oktober 2023